P2Tel

Penelitian Misinformasi Covid-19 Menyebabkan 800 Orang Wafat

(m.merdeka.com)- Sedikitnya 800 orang wafat di seluruh dunia karena dengan misinformasi terkait virus corona dalam tiga bulan pertama tahun ini, ungkap para peneliti.

 

Penelitian diterbitkan di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menyebut, 5.800 orang dibawa ke RS akibat kesalahan informasi yang didapat di medsos terkait Covid-19. Banyak yang meninggal karena minun methanol atau produk pembersih berbahan alkohol. Mereka mempercayai secara keliru produk itu bisa mengobati virus corona. Demikian dikutip dari BBC, (13/8).

 

WHO sebelumnya menyampaikan, “infodemik” seputar Covid-19 menyebar secepat penyebaran virusnya, disertai teori konspirasi, rumor, dan stigma kultural yang semuanya berkontribusi terhadap angka kematian dan luka-luka.

 

Informasi keliru rugikan Nyawa

Banyak korban mengikuti saran yang menyerupai info medis dari sumber kredibel, seperti mengonsumsi bawang putih atau mengonsumsi vitamin dalam jumlah besar untuk mencegah infeksi, kata penulis penelitian itu. Juga banyak yang meminum urin sapi.

 

Peneliti mengatakan, tindakan ini berpotensi dampak serius pada kesehatan mereka yang mengikutinya. Makalah itu menyimpulkan, itu tanggung jawab lembaga internasional, pemerintah, dan platform medsos untuk melawan “infodemik”, tapi perusahaan teknologi juga dikritik karena respons mereka yang lamban dan setengah-setengah.

 

Investigasi BBC menemukan keterkaitan dengan penyerangan, pembakaran, dan kematian sebagai dampak misinformasi virus corona, dan wawancara dengan para dokter, ahli, dan korban terkait pengalaman mereka.

 

Desas-desus dunia maya menyebabkan serangan massa di India dan keracunan massal di Iran. Teknisi telekomunikasi diancam dan diserang dan tiang telepon dirobohkan di Inggris dan negara lainnya karena teori konspirasi dikembangkan dan dibesar-besarkan di dunia maya.

 

Medsos juga membantu penipu memanfaatkan pandemi, menjual barang yang diklaim bisa membunuh virus, dan mendesak pengikutnya menukar uang demi “suplemen mineral ajaib”, yang kenyataannya hanya cairan pemutih yang dicairkan.

 

Konspirasi mengancam Vaksin Covid-19

Saat vaksin Covid-19 mulai bermunculan, ada ancaman dari kelompok anti vaksin yang memanfaatkan media sosial untuk menggiring orang-orang agar jangan melindungi diri mereka dengan vaksin.

 

Walau perusahaan medsos menghapus dan menandakan kesesatan infomasi terkait vaksin, jajak pendapat terbaru di AS menunjukkan 28% warga AS percaya Bill Gates ingin menggunakan vaksin untuk menanam jaringan mikro (microchip) di dalam tubuh orang-orang.

 

Pencapaian vaksin virus corona yang efektif dapat sepenuhnya dirusak oleh infoi yang salah, kata dokter kepada tim anti-disinformasi BBC.

 

(mdk; bal; Hari Ariyanti;  Bahan dari : https://m.merdeka.com/dunia/penelitian-misinformasi-covid-19-di-media-sosial-sebabkan-800-orang-meninggal.html)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version