(beritasatu.com)-JAKARTA; Mengoptimalkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) itu penting mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan karhutla.
Selain dilengkapi sarana dan pengetahuan teknis, MPA juga dibekali pengetahuan paralegal dan dapat mengajak lebih banyak lagi anggota masyarakat untuk bersama membangun kesadaran hukum masyarakat pada pentingnya hak dan kewajiban.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, pelibatan MPA dengan konsep pendekatan kesadaran hukum masyarakat didukung supervisi lapangan sehari-hari oleh kades, Babinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat dan pelaku lapangan bersama membangun orkestra menjaga alam agar tidak ada karhutla.
“Jadi masyarakat memiliki dan beraktualisasi dengan kesadaran hukum serta menggunakan hak dan kewajibannya mengelola sumber daya alam, pada konteks ini jangan sampai terjadi kebakaran (hutan dan lahan),” kata Siti (25/7/20).
Belajar dari pengalaman karhutla (2015 – 2019), dapat diidentifikasi 3 klaster utama upaya pencegahan karhutla. Klaster 1; Pengendalian operasional sistem satgas terpadu yang berlangsung serta terpola. Klaster 2: Analisis iklim dan rekayasa hari hujan dengan sistem dan teknik modifikasi cuaca, dan klaster 3 : Pembinaan tata kelola lanskap ketaatan pelaku/konsesi, praktik pertanian, dan penanganan gambut.
Klaster pengendalian operasional dengan sistem satgas terpadu telah berjalan 4-5 tahun ini. Secara intensif dikontrol Gubernur, Pangdam, dan Kapolda di wilayah. Hal ini, perlu diperkuat operasi lapangan dilengkapi dengan pelembagaan nilai-nilai untuk menjaga wilayah dari karhutla, dengan peran utama masyarakat, atau dalam sistem kerja MPA-Paralegal.
Dalam Rakornis Karhutla MPA-Paralegal, di Jakarta, (24/7/20), Siti menyampaikan, pengendalian operasional melalui deteksi dini, kesiapan pemadaman dan satgas terpadu berjalan baik di daerah. Karena itu, pola kerja MPA-Paralegal bagian penting di tingkat tapak dalam sistem satgas terpadu.
“Jadi ini bukan baru, tapi penyempurnaan. Dengan MPA-Paralegal, kita sekaligus membangun sistem pembinaan masyarakat,” katanya. Dia ingatkan kepada jajaran daerah yang terdiri dari kepala dinas LHK dan kepala BPBD di 6 provinsi yaitu, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, dan Jabar, penyelenggaraan pemerintahan daerah mencakup pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat.
“Pada bagian pembinaan masyarakat dan konteks karhutla ini perlu dijaga di tingkat tapak,” tegas Siti. Pada aspek analisis iklim dan wilayah, dilakukan terobosan yaitu teknik modifikasi cuaca (TMC).
Pada tataran pengelolaan lanskap menekankan pengendalian pengelolaan gambut, menjaga tinggi muka air gambut serta penerapan praktik pertanian khususnya pembukaan lahan atau land clearing secara bijaksana, selain mengawasi tingkat ketaatan pemegang izin dalam pengelolaan wilayah izin yang sejak lama belasan dan puluhan tahun memiliki izin konsesi dan HGU di lahan gambut.
“Kalau ketiga klaster ini bisa berjalan, tahun depan kita bisa mengatur jadwal dan agenda mencegah kebakaran terjadi dengan langkah-langkah teknis konkrit sepanjang tahun,” ujar Siti Nurbaya.
Perlu kerja keras.
Kepala BNPB Doni Monardo, pada Rakornis Karhutla MPA-Paralegal itu mengungkapkan perlu kerja keras semua pihak mencegah karhutla, dan mengerahkan sumberdaya termasuk daerah. “Tiap daerah memiliki karakteristik berbeda. Mari kita rangkul, ajak dan libatkan jadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya pencegahan karhutla,” katanya.
Tiga rekomendasi dari Doni yang perlu ditempuh sebagai pencegahan karhutla. Pertama mengembalikan kodrat gambut yang basah, berair, dan berawa. Kedua, ubah perilaku melalui penyuluhan terpadu dan terintegsi, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Ketiga, pembentukan satgas pencegahan dan penanggulangan dalam satu komando, satu sistem kerja.
Peserta Rakornis tematik ini berasal dari 6 provinsi yang akan jadi lokasi praoperasi MPA-Paralegal yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, dan Jabar. Mereka terdiri dari Dishut Provinsi, Dinas LH Provinsi / Kabupaten, BPBP Provinsi/Kabupaten, UPT KLHK.
(Jeis Montesori; JEM; BeritaSatu.com dan Bahan dari : https://www.beritasatu.com/nasional/659199/siti-nurbaya-peran-optimal-mpa-sangat-penting-cegah-karhutla)-FatchurR *