(muslim.okezone.com)-SEBUAH masjid bergaya era Seljuk megah dengan gerbang berbentuk mahkota dan dekorasinya yang detail nan unik. Bernama Masjid Aladdin ini dibangun Alaattin Ali dari Karaman, selama era Anatolia Beyliks di distrik Korkuteli di Antalya.
Bangunan ini kokoh dengan terkandung sejarah 700 tahun, dan restorasi tetap mempertahankan arsitektur aslinya. Melansir dari laman Daily Sabah, (6/7/2020), torehan sejarah yang diabadikan di Masjid Aladdin ini ada sejak abad ke-14, dengan karya legendaris selama 15 tahun.
Proses restorasi masjid ini melibatkan penggalian, pembangunan struktur bawah tanah untuk kembali memulihkan masjid dan gerbang mahkota yang pernah hancur sebelumnya.
Bangunan ini diperbaiki lagi di bawah proyek Direktorat Yayasan Regional Antalya, yang disetujui Dewan Regional Antalya untuk pelestarian budaya dan warisan alam.
Masjid yang dibangun Murad Pasha, wazir agung Usmani Sultan Ahmed, berhasil menarik perhatian dengan keindahan gerbang mahkotanya, serta mihrab, dekorasi dan hiasan unik yang menyempurnakan arsitektur bangunan itu. Masjid ini mulai dibuka untuk beribadah sejak Maret-2020.
Dalam wawancara dengan Anadolu Agency (AA), Kepala Direktorat Regional Yayasan di Antalya, Hüseyin Coşar, mengatakan langit-langit masjid ini pernah jatuh akibat tragedi kebakaran hampir seabad lalu, yang akhirnya berujung hancurnya masjid dan musnah bertahun-tahun.
Setelah hancurnya masjid ini, masyarakat hanya dapat beribadah di masjid kecil masih satu wilayah dengannya. Terungkap fakta proses restorasinya, saat ditelaah kembali, masjid tertimbun tanah setinggi satu meter.
Petinggi direktorat itu menyatakan mereka menggali pada bangunan masjid yang sudah tak utuh itu, hingga menggali pada lantai asli masjid. Pada gerbang mahkota juga diteliti, dan di analisis untuk mengolah kembali pondasi berbahan dasar batu spolia itu.
Timnya menseleksi batuan-batuan, dan batu yang dianggap bagus diawetkan di bawah penanganan khusus. Cosar mencatat batu spolia yang dahulunya ditemukan dalam puing-puing struktur bangunan saat hancur, kini telah diawetkan dan dipajang di halaman masjid yang telah selesai direnovasi itu.
Berdasarkan prinsip awal, bangunan masjid ini hanya dilakukan proses restorasi, memperpanjang umur bangunan dan tetap mempertahankan arsitektur aslinya. Keputusan ini berdasar pendapat ahli. Namun tetap saja, dari waktu ke waktu mereka menghadapi kritik terutama tentang bebatuan di gerbang mahkota yang diubah menjadi warna putih.
Kondisi ini bukan tanpa alasan, karena fakta, prinsip pemulihan bangunan bersejarah itu tak serta merta dapat dipertahankan 100% keasliannya, termasuk beberapa bagian yang harus jadi putih karena tak lagi bisa memakai batuan asli sebagaimana bangunan terdahulunya.
Karamanid memerintah sebagian wilayah Karaman, Konya, Isparta, Antalya dan Mersin di Turki Selatan antara abad ke 13 dan 16. Masa ini sebagai era Anatolia Beyliks, yang dimulai ketika bangsa Mongol mengalahkan Seljuk Anatolian (Kesultanan Rum) dan menginvasi Anatolia pada 1243, yang menyebabkan munculnya kerajaan-kerajaan kecil yang dipimpin oleh pemimpin asal Turki.
Karamanids adalah pemimpin Beylik terkemuka, hingga Ottoman muncul sebagai kekuatan dominan di barat laut dan memperluas wilayah mereka melawan Kekaisaran Bizantium.
Perjuangan melawan keduanya ini selama 2 abad. Byelik juga dikenal dari kebijakannya mewajibkan penggunaan bahasa Turki sebagai bahasa resmi saat Persia dan Arab mendominasi dalam pemerintahan, pendidikan serta agama. Ottoman berdiri sebagai penakluk, yang mewarisi sebagian besar Beylik hingga dikalahkan oleh Tamerlane pada tahun 1402.
Beylik sebagian dikembalikan karena kekalahan, namun tak lama berselang wilayah ini kembali jatuh ke kekuasaan Ottoman, dengan Karamanid yang ditundukkan di bawah pemerintahan Sultan Mehmet II di awal 1480-an.
Pengaruh Beylik terakhir yang tersisa hanya sebatas pendorong antara Ottoman dan Mamelukes Mesir, yang kemudian ditaklukan oleh Sultan Selim I selama periode kampanyenya untuk Mesir.
(put; Saskia Rahma Nindita Putri; Bahan dari : https://muslim.okezone.com/read/2020/07/06/615/2242039/arsitektur-unik-masjid-aladdin-mahakarya-warisan-dinasti-seljuk)-FatchurR *