(health.detik.com)-JAKARTA; Penyakit Thalassemia mungkin jarang didengar sebagian orang tua. Namun, penyakit ini umum dihadapi anak Indonesia. Data Kemenkes RI 2019, menunjukkan kita ke negara populasi karier thalassemia tertinggi. Bahayanya, penyakit ini bisa datang tanpa gejala.
Prof Dr dr Pustika Amalia Wahidayat, SpA menjelaskan kondisi thalassemia itu kelainan sel darah merah akibat abnormalitas genetik, diturunkan orang tua ke anaknya.
“Sel darah manusia terbentuk dari molekul hemoglobin (Hb) yang membawa oksigen diedarkan ke seluruh tubuh. Pada kondisi thalassemia, satu atau lebih rantai pembentuk hemoglobin tidak terbentuk sempurna, sehingga sel darah merah mudah pecah. Akibatnya, anak akan mengalami anemia,” ungkap Prof Pustika, dikutip dari HaiBunda pada Rabu (30/9/2020).
Gejala thalassemia bisa dikenali, wajahnya pucat dan pembengkakan limpa dan hati. Pembengkakan ini bisa dilihat dari bagian perut yang membesar. Mengapa hal itu terjadi?
“Pembengkakan limpa dan hati ini, akibat dari proses pembentukan darah yang banyak, sehingga limpa dan hati dibuat terus bekerja. Jika dibiarkan, maka bentuk tulang wajah akan berubah dan warna kulit akan menghitam,” lanjutnya.
Penyakit Thalassemia terbagi 2 jenis
Memiliki dua jenis yaitu thalassemia minor dan mayor. Menurut Pustika, individu dengan thalassemia minor tidak bergejala atau menunjukkan gejala anemia yang ringan. “Namun besar kemungkinannya akan menurunkan penyakit tersebut kepada anaknya,” jelasnya.
Sedangkan untuk thalassemia mayor, umumnya anak mengalami kerusakan sel darah merah serius sehingga transfusi darah harus dilakukan seumur hidup. Kondisi anemia yang dialami oleh anak akan membuat tubuh kekurangan oksigen sehingga tumbuh kembang anak menjadi terganggu dan dapat menyebabkan gagal jantung. Kondisi ini akibat beban ekstra yang harus dikerjakan oleh jantung.
Bisakah Penyakit Thalassemia disembuhkan?
Di Indonesia belum ada pengobatan atau terapi khusus yang bisa menyembuhkan thalassemia. Hal ini membuat anak-anak yang mengidap thalassemia harus bergantung pada transfusi darah dan obat-obatan yang dikenal dengan kelasi besi sepanjang hidupnya.
Obat kelasi besi ini berfungsi mengeluarkan zat besi berlebih dari trasnfusi darah itu. Pada anak-anak dengan thalassemia mayor rata-rata harus mencuci darah setiap 2-4 minggu.
Selain itu, thalassemia ini juga bisa berdampak pada kehidupan vital sang anak. Contohnya dari segi fisik, penyakit ini bisa mengubah penampilan fisiknya yang berbeda dari teman-temannya.
Cara Pencegahan Penyakit Thalassemia
Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan pranikah adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan sedini mungkin. Hal ini bisa mencegah lahirnya anak dengan kelainan thalassemia.
“Pemeriksaan ini sebaiknya sedini mungkin, terutama jika bersiap jadi calon pengantin. Mengapa? agar seseorang yang diketahui pembawa gen thalassemia, memiliki waktu panjang untuk mempersiapkan kehidupan anaknya di masa depan, dibanding pasangan yang baru tahu jelang menikah,” pungkasnya.
(naf; naf; Thalita Yuristiana; Bahan dari : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5194455/gejala-hingga-pencegahan-thalassemia-penyakit-genetik-yang-tak-bisa-sembuh)-FatchurR *