(Liputan6.Com)- Kabar penggunaan hand sanitizer bisa membakar tangan beredar di medsos dan grup-grup WA. Salah satunya disebar akun FB Ratna Tanjung (22/3/2020). Akun FB ini mengunggah gambar tangan dengan luka bakar. Gambar itu dikaitan memakai hand sanitizer membuat tangan terbakar.
“Perhatian !!! Saya baru dengar berita buruk. Keluarga teman pakai ALKOHOL GEL pembersih tangan dan pergi ke dapur untuk memasak. Akibatnya, kompor gas dinyalakan dan tangannya terbakar. Karena dia memakai ALKOHOL GEL dan pergi ke dapur, dia tidak mencuci tangannya. Kami periksa Pembersih tangan mengandung alkohol, jadi mudah terbakar”.
“Saya harap semua orang harus cuci tangan sebelum memasak. Jangan ceroboh. Berbagi itu nyata, bukan bercanda, ingat! Ingat! Tolong teruskan, semoga tdk ada korban lg.,” tulis akun FB itu. Konten yang disebarkan akun FB Ratna Tanjung telah 142 kali dibagikan dan mendapat 50 komentar warganet.
Penelusuran fakta
Penelusuran memakai foto tangan terbakar yang dibagikan akun FB Ratna Tanjung belum menghasilkan temuan. Klaim yang diunggah juga tidak menyertakan lokasi dan kapan peristiwa itu terjadi. Cek Fakta Liputan6.Com dan pencarian di situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci “hand sanitizer tangan terbakar”. Juga tak ditemukan kabar atau artikel mengenai kejadian yang dimaksud.
Hasil pencarian mengarah ke artikel bahwa, soal potensi tangan terbakar akibat hand sanitizer. Satu di antaranya “Dokter ungkap bahaya bikin hand sanitizer sendiri, salah bisa meledak” yang ditayangkan Liputan6.com (23/3/20). Dalam artikel itu, Dekan FKUI periode 2017-2021, Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP menjelaskan bahaya memproduksi hand sanitizer sendiri.
Berikut cuplikannya:
Liputan6.com, Jakarta – Hati-hati memproduksi sendiri hand sanitizer yang berguna untuk mencegah terjadinya penularan virus penyebab Corona COVID-19.
Dekan FKUI periode 2017-2021, Prof Dr dr H Ari FS SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP, mengatakan, ketika seseorang tidak paham cara membuat hand sanitizer yang benar, bisa-bisa malah terbakar. “Alkohol 96 % itu mudah terbakar. Sulut saja dengan rokok, meledak itu,” kata Ari saat dihubungi Health Liputan6.com (23/3/2020).
Makin gencarnya seruan sering cuci tangan guna memutus rantai penyebaran COVID-19, orang-orang jadi berbondong membuat hand sanitizer sendiri. Bahan yang digunakan—sebagaimana rekomendasi dari WHO—antara lain alkohol 96%, H202 tiga persen, glycerol, dan aquadest. Namun, kata Ari, alkohol 96% dan H2O2 merupakan barang yang mudah terbakar. “Itu barang berbahaya,” kata Ari.
Ari mengimbau tak membuat hand sanitizer sendiri. Niatnya baik, karena produksinya tak jarang dibagikan ke orang lain, agar diingat karena berbahaya, dan bahan bakunya kosong. Dokter yang kerja di RS saat itu kehabisan hand sanitizer. Panic buying seperti ini harus dihindari masyarakat,” katanya.
Akhirnya mengganggu kerja dokter, kata Ari. Sebab, barang : Masker, APD, sarung tangan, alkohol habis diborong masyarakat. “Dokter gak bisa ngapa-ngapain. Kalau APD tak ada, nyawa taruhannya,” katanya. Terkait potensi hand sanitizer picu luka bakar juga diungkap di artikel, Cecair pembasmi kuman boleh terbakar jika terdedah suhu tinggi, dimuat situs Malaysia, bharian.com.my (21/3/20)
Berikut kutipannya:
KUALA LUMPUR: Cecair pembasmi kuman/pembersih tangan khususnya yang berasas alkohol tak boleh disimpan dalam kereta kerana berpotensi terbakar disebabkan suhu tinggi.
Presiden Persatuan Perubatan Malaysia (MMA), Dr N Ganabaskaran, berkata cecair itu perlu disimpan jauh dari suhu tinggi atau dielak terdedah kepada api supaya tidak mengundang bahaya.
“Bahan itu berasas alkohol dan ia berpotensi tinggi terbakar. Atas sebab itu, jangan tinggalkan di dalam kereta dan pastikan ia disimpan jauh dari suhu tinggi dan api, ” katanya kepada BH.
Cecair pembasmi kuman kini makin popular di masyarakat dan laris di pasaran susulan penularan wabak coronavirus atau COVID-19 di dunia termasuk Malaysia.
Kejadian di Amerika
Penelusuran lebih lanjut mencarinya dengan kata kunci yang sama, dalam Bahasa Inggris. Liputan6.com menemukan artikel lain yang mengungkap adanya kasus tangan terbakar karena penggunaan hand sanitizer. Artikel tersebut berjudul “Cops Warn of spray Sanitizer Sold at NJ7-eleven after momreports Son’sburns” yang dimuat situs nbcnewyork.com (10/3/2020).
Di artikel itu dijelaskan polisi di New Jersey, AS dapat laporan ada bocah lelaki luka mirip terbakar di tangan dan kakinya setelah pakai hand sanitizer. Bocah itu luka bakar tingkat pertama. Lengan dan betis yang kena semprotan hand sanitizer tampak memerah.
Menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional, ada bahan yang tercantum di botol hand sanitizer. Di antaranya Octyl decyl dimethyl ammonium chloride dan Dioctyl dimethyl ammonium chloride, yang menyebabkan luka bakar kulit yang parah. Kini polisi setempat melarang obat itu dan menutup toko yang menjual hand sanitizer yang dianggap membahayakan itu.
Kesimpulan
Belum bisa dipastikan apakah foto yang viral di grup-grup WA dan media sosial itu benar luka bakar yang diakibatkan hanz sanitizer yang terlusut api. Belum ada laporan di Indonesia, kasus terbakarnya tangan akibat penggunaan hand sanitizer. Di sisi lain, cairan hand sanitizer berbahan alkohol berpotensi bahaya. Dekan FKUI itu meminta masyarakat berhati-hati, terutama saat membuat hand sanitizer sendiri. Sebab, salah satu bahannya, alkohol 96%, mudah terbakar.
Presiden Persatuan Perubatan Malaysia (MMA), Dr N Ganabaskaran mengatakan, hand sanitizer harus disimpan jauh dari suhu tinggi atau dijauhkan dari api supaya tidak mengundang bahaya.
(Data : Eka M; Hanz Jimenez Salaim; Bahan dari : https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4209312/cek-fakta-cairan-hand-sanitizer-bisa-membuat-tangan-terbakar)-FatchurR *