P2Tel

Mengisi Liburan Pandemi Ke Pameran Seni

(beritasatu.com)-JAKARTA; Museum Nasional (Munas) dan Galeri Nasional Indonesia (GNI) dalam waktu yang berdekatan menyelenggarakan pameran luring dan daring yang masuk acara Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020.

 

Pameran yang mempertemukan seni, sejarah, dan teknologi ini jadi opsi masyarakat ibu kota mengisi waktu liburan. Pameran Pusaka Pangeran Diponegoro bertajuk “Pamor Sang Pangeran” ini dijumpai di Munas mulai, 31/10 sampai 26/11/2020. Menyajikan sosok Pangeran Diponegoro berbentuk kekinian yang disuguhkan melalui storytelling dengan media video mapping.

 

Pameran ini juga momen tepat bagi masyarakat yang ingin melihat langsung pusaka Pangeran Diponegoro yang setia menemani pangeran saat Perang Jawa dan memiliki kedekatan spiritual dengan sang pangeran.

 

Empat pusaka Sang Pangeran dibawa Belanda sebagai rampasan perang, dan Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman itu keris pemberian Diponegoro ke Kolonel Jan Baptist Cleerens, yang mengkhianati kepercayaan Diponegoro, dan keris dijadikan bukti kemenangan Belanda. Lima pusaka Pangeran Diponegoro kembali ke tanah air dalam 3 kurun waktu, 1977, 2015 dan 2020.

 

Kepala Munas Indonesia, Siswanto mengatakan, pameran ini gambaran eksplisit semangat juang  Diponegoro melawan penjajah. Pada masa pandemi, pameran ini diharapkan jadi alternatif hiburan yang edukatif bagi masyarakat.

 

“Kehidupan dan perjuangan Diponegoro jadi inspirasi pembentukan karakter bangsa dan semangat juang dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ungkapnya dalam jumpa pers daring. Dalam kesempatan sama, Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid berharap eksibisi ini jadi upaya mengenalkan pusaka berharga sang pangeran kepada publik.

 

“Saya menggarisbawahi, kita gunakan cara baru mengkomunikasikan kekayaan kita, hal yang esensial dan bisa dinikmati publik luas untuk lebih memahami budaya Indonesia lebih utuh lagi,” terangnya.

 

Tak kalah menarik GNI menggelar pameran imersif karya maestro seni lukis Indonesia, Affandi bertajuk, “Alam, Ruang, Manusia” yang digelar mulai 27/10 hingga 25/11/20 di Gedung A GNI. Saat mengunjungi pameran ini akan disajikan karya dan kisah perjalanan karir sosok perupa penting dan berpengaruh dalam perkembangan seni rupa modern Indonesia.

 

Affandi kerap disebut representasi seni rupa modern di kancah seni rupa internasional. Dia melakoni perjalanan artistik panjang. Ia berkarya dan berpameran di seputar Bandung, Jakarta, Yogya, dan Bali, juga 5 benua dengan keliling India, negara-negara di Eropa dan AS.

 

Ia aktif dalam perhelatan seni rupa bergengsi internasional seperti Sao Paolo Biennale, Venice Biennale, dan World Expo ‘70 Osaka. Teknik melukisnya unik yaitu plototan atau menuangkan cat minyak dari tube ke atas kanvas dan melukis pakai jari tangan, mencuri perhatian kritikus Barat. Lukisannya  disebut sebagai “ekspresionisme baru”.

 

Pameran ini menampilkan sepilihan 98 lukisan dalam sajian proyeksi gambar bergerak atau video mapping projection dengan iringan musik dan suara menyuguhkan pengalaman imersif pengunjung dalam “memasuki” dunia lukisan Affandi. Turut ditampilkan 15 lukisan Affandi koleksi GNI yang merepresentasikan perjalanan artistiknya dari periode 1940-an sampai 1970-an.

 

Diungkap kurator pameran sekaligus kurator GNI Bayu Genia Krishbie, karya-karya Pameran Imersif Affandi dirangkai dalam 3 tema besar. Pertama, tentang alam, menampilkan observasi Affandi pada objek di alam seperti flora, fauna, dan lanskap.

 

Kedua, ruang, menyajikan karya Affandi yang merekam tangkapan visual suasana di ruang publik, ruang privat, dan objek arsitektural. Ketiga, manusia, menyuguhkan karya potret, aktivitas manusia, dan keberpihakan Affandi pada kemanusiaan.

 

Tema itu menguatkan peran Affandi sebagai sosok pembaharu seni lukis yang berperan dalam dinamika kebudayaan nasional, dengan mengangkat filosofi hidup Affandi melalui simbolisme matahari, tangan, dan kaki. “Kisah Affandi itu tentang daya hidup, kerja keras, dan terus melangkah maju. Suatu inspirasi yang kita butuhkan guna memulihkan diri dari situasi pandemi,” kata Bayu.

 

Kepala GNI, Pustanto berharap pameran ini mampu mengenalkan lebih dekat sosok Affandi maestro seni lukis juga filosofi hidupnya yang pantang menyerah, bagi generasi muda. Tak hanya ketokohannya, karyaa Affandi yang luar biasa jadi inspirasi banyak seniman, bahkan lintas seni, juga masyarakat luas untuk terus berkarya.

 

Selain itu, sajian video mapping projection di pameran ini  wujud eksplorasi media menampilkan kembali karya maestro seni lukis. Semoga dengan pameran ini, akan lebih banyak pihak yang berinovasi dalam eksplorasi media sehingga menyajikan karya seni rupa menarik, kekinian, informatif dan edukatif.

 

“Pameran ini bukti semangat dan kerja keras bagi yang terlibat, yang mempersiapkan dan publik yang mengapresiasi, untuk melangkah maju dalam kondisi yang sulit ini” pungkas Pustanto. Pameran Imersif Affandi dan pameran Pamor Sang Pangeran dapat dinikmati luring dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, pengunjung wajib melakukan registrasi di laman pkn.id sebelum ke GNI dan Munas.

 

Demi kenyamanan pengunjung, pameran dijadwalkan dalam enam sesi, mulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Durasi masing-masing sesi adalah satu jam, dengan maksimal kapasitas pengunjung dua puluh orang untuk setiap sesinya.

 

(Dina Fitri Anisa; FMB; Bahan dari : BeritaSatu.com dan https://www.beritasatu.com/faisal-maliki-baskoro/hiburan/692957/mengisi-liburan-pandemi-ke-pameran-seni)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version