(cnnindonesia.com)- Jakarta, Mobil China tak kuat nanjak lagi jadi perbincangan otomotif yang hangat. Saat menanjak kemampuan mobil yang mendukung memang diperlukan, tapi bukan hanya itu karena keahlian mengemudi juga dibutuhkan.
Menanjak bisa jadi perkara sulit buat banyak pengemudi, apalagi jika situasinya macet. Bila salah urut gerakan tangan dan kaki bukan tidak mungkin mobil malah mundur hingga kesulitan momentum atau malah membahayakan pengguna jalan lain di belakang.
Mobil transmisi matic terkesan lebih mudah stop and go ketika melintasi tanjakan daripada manual. Tetapi pada kasus tertentu tidak melulu seperti itu.
Berikut hal-hal yang mesti diperhatikan saat menanjak :
Mobil manual
Jika mobil yang dikendarai manual, ada cara tepat memudahkan melahap tanjakan usai berhenti total. Hal pertama yang harus dilakukan aktifkan rem parkir atau rem tangan.
Saat ingin maju, posisikan kaki kiri di pedal kopling dengan menginjaknya penuh, lalu geser tuas transmisi ke gigi satu. Dan posisikan kaki kanan siap-siap pada pedal gas, sementara tangan kiri bersiap melepas rem tangan.
Setelah kaki dan tangan siap di posisi, tekan tombol di rem tangan untuk melepaskan kunci pengait tuas. Saat itu dilakukan tahan tuas rem tangan jangan sampai terlepas tiba-tiba atau mobil bisa mundur.
Setelah itu pengemudi mesti melakukan tiga hal bersamaan, yaitu perlahan menurunkan tuas rem tangan, kaki kanan mulai menginjak pedal gas, dan perlahan mengangkat pedal kopling. Hal ini butuh latihan sampai akhirnya menemukan sinkronasi yang pas.
Perlu diketahui pada beberapa mobil modern sudah dibekali rem tangan elektrik, namun pengoperasian saat tanjakan tidak jauh berbeda.
Seberapa jauh pedal gas perlu diinjak tergantung tingkat kecuraman jalan, semakin curam maka mesin butuh perintah gas lebih besar alias putaran mesin tinggi.
Seberapa jauh pedal kopling diangkat itu juga menyesuaikan bukaan pedal gas. Jika terlalu cepat mobil bisa loncat, apabila terlalu lambat mesin bisa mati.
Pengemudi disarankan tidak sering melakukan ‘setengah kopling’ sebab bisa mempengaruhi usia komponen, namun dalam kondisi tertentu hal itu bisa dilakukan terus-terusan untuk keselamatan berkendara.
Cara lain melaju di tanjakan setelah berhenti total yaitu hanya mengandalkan pedal rem, tanpa rem tangan. Cara ini biasanya bisa dilakukan pengemudi yang sudah mahir sebab teknik ini cukup sulit.
Saat ingin maju menggunakan teknik ini pastikan kaki kanan tetap menginjak pedal rem, lantas posisikan kaki kiri menginjak kopling secara penuh. Setelah kedua kaki siap, geser tuas transmisi ke gigi satu.
Setelah itu geser kaki kanan dengan cepat ke pedal gas sambil menekannya perlahan ke setidaknya 2.000 rpm. Perlu dipahami saat itu dilakukan berarti pedal rem dilepas dan ada risiko mobil mundur. Sebab itu kaki kiri perlu dengan cepat pula mengangkat pedal kopling hingga mobil maju.
Penting juga dipahami agar memberi jarak dengan kendaraan lain di depan saat antre di tanjakan. Hal ini untuk mengantisipasi risiko kendaraan di depan mundur lantaran gagal mulus menanjak.
Mobil Matic
Pada mobil matic caranya maju saat tanjakan lebih mudah sebab tak perlu repot mengatur pedal kopling. Namun tetap ada hal hal yang perlu dipahami pengemudi, terutama soal memposisikan transmisi. Perlu dipahami umumnya tuas transmisi matic punya sejumlah kode seperti P, R, N, D, 2, dan L. Masing-masing punya fungsi berbeda jika tuas transmisi diposisikan.
Sedangkan saat menanjak, sebaiknya posisikan tuas pada posisi L yang artinya transmisi hanya akan tertahan pada gigi 1. Ini berguna terutama saat sedang berada pada tanjakan terjal dan posisi stop and go, serta beranjak dari posisi diam.
Tapi jika kemiringan tanjakan tak terlalu terjal, meenggunakan transmisi D sudah cukup. Pengemudi mobil matic tetap disarankan menggunakan rem tangan untuk menahan mobil agar tak mundur ke belakang ketika posisi diam.
Tidak dianjurkan hanya mengandalkan tenaga mesin idle dengan memposisikan transmisi ke D untuk menahan mobil saat tanjakan. Tenaga mesin dapat menahan bobot kendaraan ketika tuas transmisi pada posisi D, namun jika tanjakan terjal, ada kemungkinan mobil tetap mundur karena gravitasi.
Pemahaman mobil matic tidak akan mundur di tanjakan dalam posisi transmisi D itu salah. “Kalau di posisi tanjakan, selain daya [berat] mobil itu ada juga daya sudut. Artinya kemiringan mobil itu membuat daya ke belakang lebih besar, ketika daya majunya lebih sedikit, mobil akan ke belakang bukan maju,” kata Bambang Supriyadi, Technical Service Division Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor.
Pada mobil modern ada yang dilengkapi fitur membantu saat tanjakan seperti hill start assist. Fitur ini mengaktifkan rem secara otomatis beberapa detik untuk menggantikan kerja menarik rem tangan.
(Ryh/fea; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201205094654-389-578310/cara-nyetir-mobil-manual-dan-matic-agar-tak-loyo-di-tanjakan)-FatchurR *