(finansial.bisnis.com)- JAKARTA – Selepas pandemi, platform teknologi finansial (fintech) pembayaran dan dompet digital LinkAja besutan PT Fintek Karya Nusantara akan fokus menggarap pasar transaksi terkait kebutuhan esensial sehari-hari.
Dirut LinkAja Haryati Lawidjaja menjelaskan peluang selalu ada di tiap masa. Fokus perusahaan sejak awal berdiri, jadi uang elektronik nasional yang dapat memberi pemerataan akses layanan keuangan digital bagi masyarakat Indonesia, tak berubah.
“Karena itu, fokus kami hingga nanti mewujudkan tujuan mengajak sebanyaknya pihak lintas sektor yang mau bersama menghadirkan kemudahan akses ini. Mewujudkan Indonesia mandiri ekonomi itu tanggung jawab semua” ujarnya ke Bisnis, (15/11/2020). Wanita yang disapa Fey ini paham pengembangan ekosistem itu kunci untuk mengubah kebiasaan ke arah nontunai di era new normal.
LinkAja masih menekankan komitmen fokus penyediaan ekosistem layanan keuangan digital untuk seluruh masyarakat, khususnya kelas menengah dan pelaku UMKM. Hal ini jadi pembeda ekositem LinkAja dengan yang dibangun oleh platform tekfin pembayaran lainnya.
“Dengan ekosistem lengkap, LinkAja menawarkan layanan bayar digital berbeda dari produk lain di pasar , berfokus pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat seperti transportasi, telekomunikasi, belanja mulai pasar tradisional, mini market hingga modern retail, dll. LinkAja membangun ekosistem penerimaan terlengkap untuk memberi user experience yang baik,” tambahnya.
Secara detail, ekosistem yang dibangun LinkAja mencakup layanan transportasi publik, seperti KCI, KAI, MRT, LRT Jakarta, Railink, dan TransJakarta. Selain itu, LinkAja mendukung aplikasi ride hailing macam Gojek dan Grab, Blue Bird, serta aplikasi LinkAja yang dapat digunakan juga di SPBU Pertamina.
Adapun, layanan belanja di minimarket mencakup Indomaret, Alfamart, FamilyMart, Circle K, sampai ke minimarket lokal serta di e-commerce mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan lebih dari 1.000 e-commerce lain.
LinkAja juga melayani pembayaran tagihan bulanan seperti PLN, telepon, PDAM, TV cable, BPJS, multifinance termasuk denominasi pulsa dan paket data terlengkap. Selain itu ada pembayaran parkir bersama operator parkir parkee dan baru-baru ini dengan SkyParking.
“Satu hal penting, ekosistem ini dapat diakses untuk layanan Syariah LinkAja yang tersertifikasi Dewan Syariah Nasional MUI dan memiliki ijin Bank Indonesia mengakomodir kebutuhan transaksi digital masyarakat muslim Indonesia,” jelasnya.
Di dalam ekosistem holistiknya saat ini, hingga awal November 2020, layanan Syariah LinkAja telah dapat dinikmati di seluruh Indonesia dengan ekosistem khusus syariah yang telah dibangun hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
Tepatnya, ada sebanyak 89 Kotamadya dan 387 Kabupaten, yang mencakup masjid, lembaga amil zakat, pusat kuliner halal, modern retail lokal, pesantren, bank syariah, sekolah Islam, dan Universitas Islam.
“Hingga saat ini Layanan Syariah LinkAja telah memiliki lebih dari satu juta pengguna terdaftar, yang akan terus meningkat sejalan dengan adanya komitmen dari beberapa partner strategis seperti pemerintah daerah dan institusi lainnya untuk berkolaborasi demi perluasan ekosistem digital syariah di seluruh Indonesia,” tutupnya.
Aziz Rahardyan; Editor : Roperta Sitorus; Bahan dari : https://finansial.bisnis.com/read/20201115/563/1317782/linkaja-fokus-bangun-ekosistem-pembayaran-digital-untuk-kebutuhan-esensial)-FatchurR *