(m.wartaekonomi.co.id)-JAKARTA; Hadirnya vaksin tak boleh membuat terlena, apalagi mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Karena menurut ahli, mengakhir COVID-19 bukan hanya dengan vaksin.
Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand) Sumbar Defriman Djafri mengingatkan, virus Corona akan berakhir bila masyarakat atau tiap individu disiplin menerapkan prokes. Menurutnya, penerapan prokes jadi hal utama yang harus dilakukan masyarakat secara kolektif.
Apalagi, saat ini dunia dihadapi dengan ancaman varian baru Covid-19 yang lebih mudah menular ketimbang jenis sebelumnya. “Artinya, menjaga jarak fisik, pakai masker dan mencuci tangan dengan sabun harus dilakukan secara berkelanjutan,” katanya.
Dia harap, Pemerintah terus memantau penerapan prokes dengan intervensi kebijakan dan penegakan hukum. Hal ini diyakini mampu mengurangi risiko penularan dan meminimalisir ancaman virus baru.
Soal vaksin yang didatangkan Pemerintah, Defriman mengakui, ketersediaan vaksin itu harapan besar dan ditunggu semua orang untuk diimplementasikan. Sehingga, kekebalan diharapkan menjadi solusi mengakhiri pandemi.
Proses vaksinasi butuh waktu persiapan menjangkau semua kalangan. Termasuk, dari segi efektivitas vaksin yang idealnya diharapkan di atas 70%, dan aman diberikan ke masyarakat. “Yang terpenting membangun kepercayaan masyarakat pada pelaksanaan vaksinasi agar dapat diterima dalam pelaksanaannya ke depan,” kata Defriman.
Menurutnya, peran kepala daerah merupakan faktor kunci dalam mengimplementasikan program vaksinasi. Kemudian, diperlukan penegakan aturan dan pemberian contoh serta tauladan kepada masyarakat dalam menerapkan prokes.
Disclaimer : Artikel ini kerja sama Warta Ekonomi dengan Rakyat Merdeka . Hal ini terkait tulisan,foto, grafis,Video dan keseeluruhan isi artikel menjadi tangguung jawab Rakyat Merdeka.
(Editor: Tanayastri Dini Isna; Bahan dari : https://m.wartaekonomi.co.id/berita320902/penting-ada-vaksin-tak-berarti-boleh-abaikan-protokol-kesehatan-bahaya-karena?utm_source=direct)-FatchurR *