(entrepreneur.bisnis.com)- JAKARTA; Miliarder John Tu, (79), yang ikut mendirikan pembuat memori komputer Kingston Technology, mengumumkan investasi US$50 juta untuk Fluxergy, perusahaan pengujian diagnostik yang didirikan teman masa kecil putranya.
Menurut Forbes, ini upaya pertama di bidang bioteknologi, dan yang berpeluang besar jika perusahaan mendapat tes Covid-19 yang disetujui dan dipasarkan sebelum pandemi mereda. Dia menghadapi tekanan seperti itu sebelumnya, memasuki bisnis komputer ketika PC baru dan melampaui serta bertahan dari para pesaing.
Lahir di China, dibesarkan di Taiwan dan dididik di Jerman, Tu ke AS pertama kalinya tahun 1968 dan jatuh cinta negeri Paman Sam. Di Frankfurt, dia kerja di Motorola dan kualitas hidup yang baik, tapi dia merasa seperti orang asing. AS baginya berbeda. “Tak ada yang tanya dari mana saya berasal,” katanya. “Saya segera diterima sebagai bagian dari masyarakat ini.”
Setelah bergelar di bidang teknik kelistrikan di Jerman, Tu tiba di AS tahun 1971 dengan visa turis yang diperoleh saudara perempuannya untuknya. Dia pergi dengan saudaranya ke Scottsdale, Arizona, tetapi tidak dapat menemukan pekerjaan.
“Orang bercanda berkata, ‘Jika Anda naik taksi, 3-4 dari 10 pengemudinya bergelar PhD,’” kenang Tu. “Itu betapa tertekannya saat itu.” Dia sempat buka bisnis pernak-pernik sebelum tokonya dijual dan Tu pindah ke Los Angeles (1975). Dia bertemu David Sun, insinyur listrik kelahiran Taiwan 10 tahun lebih muda darinya, pada 1985 yang mengatakan komputer akan jadi hal besar berikutnya.
Mereka tidak punya uang memproduksi PC utuh seperti IBM. Berfokus produk memori memungkinkan mereka memasuki pasar skala kecil. Pada 1982, mereka meluncurkan perusahaan pertama, Camintonn, dari garasi tempat Sun merancang memory board sementara Tu menjualnya melalui telepon.
Kemitraan dan produknya berkembang pesat. Pada 1986, bersama mitra ke-3, mereka jual perusahaan itu ke saingan IBM, AST, US$6 juta. Sun meyakinkan Tu menginvestasikan kekayaan barunya ke teman pialang saham. Saat pasar ambruk (19/10/1987), masing-masing kehilangan US$1 juta, dan berhutang lebih dari $ 200.000 biaya perantara. Mereka dirikan Kingston Technology hari itu juga.
Sun mengembangkan memory board baru dan lebih baik pakai chip yang dianggap ketinggalan zaman oleh produsen memori yang lebih besar ketika ada kekurangan stok pada chip yang lebih baru dan lebih populer. Trik ini berhasil. Produk Kingston terjual lebih cepat dari yang bisa mereka buat, dan perusahaan mencapai US$40 juta penjualan pada tahun 1989.
Tu dan Sun pertama muncul di Forbes 400 pada 1995, masing-masing dengan kekayaan bersih US$340 juta. Tahun 1996, SoftBank beli 80% saham perusahaan US$1,5 miliar, hanya untuk dibeli lagi oleh Kingston 2 tahun kemudian seharga US$450 juta setelah penurunan harga chip menyebabkan SoftBank melepas perusahaan.
Pasar bangkit kembali, dan Kingston terus tumbuh, tapi berfokus layanan pelanggan terbaik dan menjaga lini produknya relatif sempit, bercabang jadi flash drive, SSD, dan pembaca memori. Mereka tak pernah go public lagi setelah “perampokan” pasar yang menghancurkan duo tersebut pada 1980-an.
Tu dan Sun tidak pernah menyebut diri mereka sebagai visioner. Tapi Sun memuji Tu dengan pendekatannya “berkepala dingin” dan memandu perusahaan ke posisi sekarang, yang diperkirakan Forbes setidaknya bernilai US$13 miliar.
(Nirmala Aninda; Editor : Novita Sari Simamora; Bahan dari : https://entrepreneur.bisnis.com/read/20201216/265/1331661/bos-kingston-john-tu-membangun-kekayaan-us65-miliar-dari-memori-kingston)-FatchurR *