(republika.co.id)- Huchun dan Cai Tao, sepasang giant panda yang didatangkan dari China (28/9/2017) lalu masih menjadi daya tarik tersendiri di Taman Safari Bogor, tepatnya di Istana Panda. Tanggal (28/9), tepat 3 tahun kedua panda ini berada di Indonesia pada tanggal 28/9/2020.
Meski tidak lagi tinggal di habitat aslinya, Huchun dan Cai Tao mampu beradaptasi. Kandang tempat kedua giant panda itu dibuat seperti menyerupai aslinya. Ditemui Republika di TSI Bogor, Public Relations TSI, Yulius H Suprihardo, mengatakan dulu TSI Bogor harus impor bambu untuk pakan giant panda. Kini TSI Bogor telah memiliki kebun bambu sendiri di area Istana Panda.
“Jenis bambunya ada bambu kuning, ampel, betung, krisik dan ater,” terang Yulius, beberapa waktu lalu di Taman Safari Bogor.
Meski jenisnya sama giant panda, Huchun dan Cai Tao tak ditempatkan di kandang yang sama. Sebab mereka binatang yang soliter atau suka menyendiri. Cai Tao berada di kandang kaca yang areanya lebih rendah dibanding Huchun. Namun wilayah kandang keduanya memiliki rerumputan, bambu, area bermain rumah-rumahan, serta air mengalir di dalamnya.
Baik Huchun dan Cai Tao, keduanya berusia sepuluh tahun. Huchun, sang panda betina memiliki bobot 130 Kg. Cai Tao, sang panda jantan memiliki bobot 127 kg. Keduanya berkarakter sama, yaitu memiliki jam tidur lama dan suka berguling-guling serta bermalas-malasan.
Sejumlah pengunjung TSI Bogor kerap berswafoto bersama Huchun dan Cai Tao. Terutama anak-anak yang terlihat senang memperhatikan gerak-gerik satwa gendut berbulu putih dan hitam itu. Meski diizinkan berfoto dari balik kaca, pengunjung tetap diperingatkan agar tidak menggunakan lampu kilat ketika berfoto dengan para giant panda.
Untuk mengunjungi Istana Panda, pengunjung TSI Bogor wajib naik bus panda yang disediakan. Di tengah pandemi Covid-19 ini, TSI Bogor menerapkan protokol kesehatan dan kapasitas bus dibatasi hanya 50% dan bus rutin disemprot disinfektan.
“Prokesnya tetap jalan. Pas mau masuk juga ada tempat cuci tangan, ada pemeriksaan suhu tubuh juga sebelum masuk sama petugas yang pakai APD lengkap,” tutur Yulius.
Prokes yang diterapkan TSI Bogor, telah mendapat apresiasi dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil serta gugus tugas Tingkat Provinsi, dan juga oleh Dinkes terkait pada saat peninjuan. Sebelumnya, seluruh petugas Taman Safari pun telah melakukan rapid test dengan hasil negatif.
Seorang pengunjung TSI Bogor, Septi Harahap (26) mengatakan dia sengaja ke TSI Bogor untuk melihat para panda di Istana Panda. Kunjungannya, pada Jumat (25/9), itu yang kedua kali bersama rekan kerjanya. “Senang bisa lihat panda, hewan langka yang dilindungi,” kata Septi kepada Republika.
Tidak hanya giant panda dan red panda, di area Istana Panda juga ada satwa lain yang tak kalah menarik untuk dilihat. Ada takin, burung cina, merak, angsa, tikus bambu, unta punuk dua, dan ikan mas koki.
(Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Gita Amanda ;Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/qhb8op423/mengunjungi-hunchu-dan-cai-tao-duo-panda-di-taman-safari)-FatchurR *