(finance.detik.com)-JAKARTA; Siapa pernah menonton serial Netflix ‘The Queen’s Gambit’ dan mendadak suka sama olahraga catur? Jauh sebelum Netflix mempopulerkan catur, ada Nikhil Kamath, pemuda asal India yang menyukai catur. Sampai rela putus sekolah di usia (14).
“Catur mengajari Anda bekerja di bawah struktur, dalam sistem, tapi (juga mengajari berani) mencoba dan menjadi kreatif dalam sistem itu,” kata Kamath dikutip dari CNBC Make It, (25/1/2021).
Kamath kini dikenal miliarder termuda di India. Putus sekolah dan memilih fokus pada bidang catur tak sia-sia. Fakta menariknya, Kamath bisa sesukses justru bukan dari bidang catur melainkan berkat saham. Lho, Kok Bisa?
Langkah Pembuka
Kamath kini (34) salah satu pendiri dan kepala investasi Zerodha, pialang perdagangan (perusahaan jasa keuangan yang menawarkan reksadana, obligasi, mata uang, dll) terbesar di India. Kini, lebih dari 15% perdagangan ritel India melalui platform-nya itu. Terjun ke dunia itu bukan hal yang ia rencanakan. Semua ada sebabnya.
Saat itu di usia (17), Kamath gagal dikompetisi catur tingkat internasional. Dia sadar tak bisa melanjutkan catur sebagai karier profesionalnya. Ia putar otak. Pemuda putus sekolah sulit mendapat pekerjaan tetap. Terinspirasi kakak laki-lakinya, Nithin, dia terjun ke perdagangan saham, dan belajar sendiri.
“Tidak ada yang akan mempekerjakan saya tanpa gelar sarjana, jadi saya harus melakukan hal yang tidak memerlukannya,” kata Kamath. Ternyata berjalan baik. Dengan sigap Kamath dan kakak laki-lakinya berinvestasi untuk keluarga dan teman. Dalam perjalanannya, mereka sadar sistem itu terlalu rumit.
“Masalahnya dulu, yang saya bicarakan 11 atau 12 tahun lalu, biayanya tinggi. Biaya perantara tinggi di India,” tuturnya. “Untuk pedagang penuh waktu, banyak rintangan atau rintangan yang harus dilintasi sebelum dia benar-benar bisa mendapatkan untung dengan cara yang konsisten,” sambungnya.
Jadi kedua saudara kelahiran Bangalore itu mulai bekerja, menggunakan tabungan mereka untuk membangun platform broker yang sederhana dan terjangkau bagi investor ritel.
Awal mula kelahiran Zerodha
Tahun 2010, Zerodha kombinasi dari bahasa Sansekerta ‘zero’ dan rodha’, lahir. Sejak kemunculannya hingga kini, tak seperti startup lain, perusahaan ini belum pernah menarik investor dari luar.
“Kami berbeda dalam hal cara dari perusahaan lain, kami tak pernah menarik investor atau hutang atau tidak pernah mengumpulkan modal. Etos kami sejak awal membangun produk yang lebih baik dan dari mulut ke mulut akan membawa pelanggan kepada Anda,” ujarnya.
Satu dekade sejak itu, Zerodha berkembang dari mulut ke mulut karena minat berinvestasi di luar emas dan properti mulai tumbuh di India. Tahun 2020, selama pemberlakukan lockdown karena pandemi, jumlah pengguna platform Zerodha 2x lipat dari sebelumnya menjadi lebih dari 4 juta pengguna.
“Pandemi itu baik bagi kami, hal yang aneh dikatakan. Orang-orang memiliki lebih banyak waktu, orang-orang di rumah dan, sayangnya, dalam banyak kasus, mereka di posisi penghasilannya alternatif bisa berguna,” katanya.
Oktober 2020, Kamath bersaudara masuk daftar Forbes India Rich List. Kekayaan Kamath bersaudara US$ 1,55 miliar. Karena, usianya (34), membuat Kamath dinobatkan sebagai miliarder baru termuda di India. “Sementara, saya rasa motif keuangan tak jadi fokus. Saya tak berpikir itu yang terpenting dan itu akan terus berlanjut,” kata Kamath
India kini jadi rumah bagi 21 unicorn dengan nilai gabungan US$ 73,2 miliar. Tahun 2025, jumlah unicorn diperkirakan 100. Sequoia, Lakhani dari India mengatakan itu tergantung faktor unik di India. Namun, meski dunia start-up di negara itu makin kompetitif, Kamath mengatakan dia senang berbagi peluang.
(eds/eds; Soraya Soraya Navika;
Bahan dari : https://finance.detik.com/sosok/d-5348528/nikhil-kamath-putus-sekolah-dan-jadi-miliarder-termuda-india?tag_from=wpm_nhl_31)-FatchurR *