P2Tel

Sejarah Gereja Ayam Berawal Dari Petuah

(travel.detik.com)-MAGELANG; Semenjak film AADC 2 (Ada Apa dengan Cinta) keluar bangunan ini jadi hits. Begini sejarah Gereja Ayam yang berawal dari petuah. Bangunan rumah doa di Bukit Rhema Borobudur itu memiliki sejarah panjang.

 

Sejak dibangun oleh pemiliknya, Daniel Alamsjah (74), tahun 1992. Putra ketujuh Daniel, William Wenas (36) berbagi cerita kepada detikTravel. Berawal dari tahun 1988 lalu, Daniel karyawan perusahaan swasta di Jakarta memperoleh mimpi aneh. Dia diminta membangun rumah doa di perbukitan asing yang belum pernah dikunjunginya.

 

Mimpi itu tak hanya berlangsung sekali, namun beberapa kali. Sampai tahun 1988 Daniel berwisata mengunjungi kawasan Borobudur. “Suatu ketika papa berpapasan pemuda setempat bernama Jito yang penyandang disabilitas. Dia tidak bisa berbicara atau tuna wicara,” terang William.

Daniel sempat berkomunikasi dengan Jito yang hendak mengambil kayu di bukit di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Pria asal Lampung itu mengikuti Jito dan sampai di bukit yang ternyata sama dengan bukit di dalam mimpi.

Akhirnya Daniel memutuskan berdoa semalam suntuk di bukit itu hingga dia mendapat pesan untuk membangun rumah doa. Perbukitan tempat membangun rumah doa itu lalu dinamai Daniel dengan nama Bukit Rhema yang bagi umat Kristiani berati firman yang hidup.

 

“Dulu nama bukitnya kurang tahu, tapi kini jadi dikenal dengan nama Bukit Rhema,” kata William. Daniel memantapkan diri membangun rumah doa meski dia hanya karyawan di Jakarta. Bentuk bangunan itu dibuat menyerupai burung merpati yang merupakan simbol perdamaian dan roh kudus.

Tahun 1992, rumah doa dibangun. Lalu tahun 1996 proses pembangunan sempat terhenti karena krisis moneter. Bangunan rumah doa ini sempat dimanfaatkan tidak hanya tempat ibadah. Penggunaannya mulai dari tempat panti rehabilitasi anak-anak yang kekurangan fisik, orang ketergantungan narkoba, orang kurang waras, dan anak muda yang memiliki masalah.

Pada tahun 2000, Gereja Ayam sempat ditutup karena penolakan oleh warga. Namun bangunan rumah doa ini kembali dibuka sebagai tempat wisata (2014). “Konsep wisata yang kita usung, wisata religi, wisata alam, wisata edukasi, dan lainnya,” ungkap William.

Jika traveler penasaran jangan lupa mengunjunginya saat plesir ke Candi Borobudur. Waktu terbaik adalah saat fajar sambil menunggu matahari terbit, seperti adegan film AADC 2 itu. Romantis bukan?

 

(msl/aff; Pertiwi;  Bahan  dari : https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3676144/sejarah-gereja-ayam-berawal-dari-sebuah-petuah)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version