P2Tel

Unduhan WA Di Indonesia Drop Dan Aplikasi Lain Melesat

(cnbcindonesia.com)- Aplikasi chat terpopuler dunia dan Indonesia kini masih ditempati WA, milik FB Inc. Hal ini tercermin dari riset We Are Social pada 2019 yang menyebutkan 83% pemakai internet di negara ini menggunakan WhatsApp.

 

Hingga Sabtu (23/1), ada 5 miliar pengguna yang mengunduh aplikasi ini di Google Play Store. Hanya, adanya kontroversi aturan privasi baru WA tampaknya pengguna khawatir soal data pribadi

 

Tiga poin utama kebijakan terbaru nanti mempengaruhi bagaimana WA memproses data pengguna, bagaimana bisnis bisa pakai layanan yang di-hosting FB untuk menyimpan dan mengelola isi percakapan, dan bagaimana WA akan bermitra dengan FB menawarkan integrasi yang lebih dalam di produk mereka.

 

Kebijakan ini rencananya diterapkan 8/2/2021 dan ternyata diundur. Jika pengguna ingin mengakses WA setelah tanggal yang ditentukan, mereka harus menerima kebijakan baru itu. Jika tidak setuju, pengguna bisa menghapus akun mereka.

 

Dikutip dari South China Morning Post, data dari Sensor Tower menunjukkan di App Store, download WA di Indonesia tanggal 21/12/20 sampai 3/1/2021 masih tembus 1,9 juta kali. Namun dua minggu setelahnya, terjadi penurunan 26% jadi 1,4 juta kali. Hal berbeda dialami oleh pesaingnya yakni Telegram dan Signal yang melonjak.

 

Data ini mencatat, pada 4/1/21 sampai 17/1/2021, Signal diunduh di App Store Indonesia 1,5 juta kali yang meningkat 50.000%. Telegram juga mengalami kenaikan download sampai 64%. Berikutnya Line dan BiP buatan Turki. Itu baru perhitungan di iOS, belum di Play Store Android.

 

Setelah sebelumnya berlaku pada 8/2/21, WA menunda penerapan kebijakan privasi hingga 15/5/2021 setelah banjir kritikan dan membuat sebagian user pindah ke kompetitor seperti Telegram dan Signal, serta BiP.

 

Khusus BiP, berdasar data 18/1/21, dari Google Play Store, ada 5 aplikasi ‘terpopuler’ yakni Telegram, FaceApp, GetContact, BiP dan CapCut. WA berada di posisi 9 untuk aplikasi paling populer Google Play Store di Indonesia pada tanggal itu.

 

Aplikasi Signal di posisi ke-4 mengalami penurunan tren, padahal aplikasi ini heboh, orang-orang dikabarkan ingin pindah platfrom pesan online dari WA. Berdasar laporan toko aplikasi Google, terhitung sampai 16/1/2021, aplikasi BiP yang dikembangkan Turkcell ini didownload oleh sekitar 50 juta pengguna dari berbagai penjuru dunia.

 

Berdasarkan laporan, aplikasi asal Turki ini digunakan kantor Komunikasi Kepresidenan Turki dan Kemenhan negara itu karena ada pemindahan percakapan grup ke aplikasi ini. Terkait naiknya aplikasi selain WA, pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan pengguna tidak lantas langsung pindah aplikasi.

 

“Kalau saya pilih keduanya. Jadi faktanya kita tak bisa mendadak pindah dari WA. Tapi kalau kita tetap di WA tanpa melakukan apapun, sama saja mencelakakan diri kita dan faktanya ketentuan ini bukan dibatalkan tapi hanya ditunda,” ujarnya, dikutip DetikInet.

 

Alfons tetap menyarankan pengguna tetap memakai WA supaya komunikasi tidak terganggu. Namun di satu sisi, perlahan mulai berpindah memakai alternatif seperti Telegram dan Signal. Tujuannya, supaya WhatsApp tidak terlalu dominan.

 

(Tas/tas; Thea Fathanah Arbar;  Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210123223216-37-218277/jumlah-unduhan-whatsapp-di-indonesia-drop-bip-turki-melesat)-FatchurR *

 

*** Mudah2an Aplikasi selain WA tingkat keamanannya baik.Tapi benarkah penggunaan WA dengan aturan baru itu berbahaya? Kita tunggu Kominfo regulator dan pemantau semua Medsos (FR)

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version