(dream.co.id)- Mengawali kisahnya, guru bernama Azam Mahat menuturkan, saat dia bersama istri, ayah, dan dua anaknya berlibur ke Pantai Timur. Saat perjalanan menuju homestay di Pasir Pekan, Terengganu, mereka lihat banyak orang antre dan makan di warung.
Melihat warung ramai, Azam mampir untuk makan bersama keluarga keesokan paginya. ” Saya bilang ke istri, ‘makanan di sana pasti enak, banyak orang antri untuk makan, besok kita coba makan di sana’,” kenang Azam. Keesokannya setelah dari Pasar Siti Khadijah, Azam dan keluarga besarnya cari warung itu lagi untuk makan.
Sesampai di sana, dia lihat ada 4 orang duduk di warung untuk minum. Azam disambut ramah oleh orang tersebut. ” Salah satunya menyarankan saya untuk menambah angin karena ban terlihat sedikit kempis,” kata Azam.
Ternyata bukan warung, Tapi rumah orang
Azam masuk ke warung, juga anak-anaknya. Dia lihat ada berjenis lauk tertata di meja. ” Ada ayam percik, gulai kambing, sambal etok … dalam hati saya bilang ‘Waaah sedap sekali’,” imbuh Azam. Namun orang-orangnya ditambah susunan kursi dan meja serta beberapa lauk yang terhidang membuat Azam sekeluarga tidak menyadari ada sesuatu yang aneh.
Saat istrinya pesan teh, baru Azam sadar warung makan itu sebenarnya rumah orang. ” Waktu istri saya tanya anak-anak mau pesan minum apa, tiba-tiba seorang perempuan menghampiri meja kami dan bawa teh. Katanya kalau ingin air panas, nanti ia minta pembantu rumah membuatnya,” kata Azam.
Malunya ttidak bisa diungkapkan
Mendengar penjelasan perempuan itu, Azam tidak enak hati. Dia ingat kejadian seseorang yang makan di rumah orang yang dikiranya warung makan. ” Spontan saya bertanya ‘Ini bukan warung ya, Bu?’. Ibu itu menjawab ‘Bukan … ini rumah saya’,” kata Azam.
Seketika itu Azam merah mukanya. Dia malu. Azam minta maaf dan pamit mau pergi. Niatnya dicegah pemilik rumah. Perempuan itu mengambilkan lauk untuk anak-anak Azam. ” Awalnya tak enak mau makan karena malu, tapi mereka ambilkan makanan,” ujar Azam yang jadi guru SD di Klang, Johor ini.
Warung ramai bukan karena pelanggan, tapi…….
Sambil menikmati hidangan, Azam dan pemilik rumah ngobrol mengenai antrean malam sebelumnya. Ternyata, malam itu pemilik rumah menggelar hajatan. Orang-orang yang datang bukan pelanggan warung, tapi para tamu undangan.
Karena masih masa pandemi Covid-19, maka yang datang tidak begitu banyak. Meja dan kursi juga ditata agak berjauhan sehingga terlihat seperti warung. ” Rupanya mereka membuat acara syukuran, orang yang mengantri semalam bukalah pelanggan namun para tamu yang ikut datang,” ungkap Azam.
May bayar makanan, Tapi ditolak
“Sebelum pulang, sempat ingin bayar, mereka benar-benar tidak mau menerima. Saya doakan mereka dimurahkan rezeki dan hanya Allah yang mampu membalasnya,” kata Azam. Azam mengaku insiden ini adalah kenangan manis dan lucu di awal tahun yang tak akan dia lupakan sampai kapanpun.
(Sugiono; Bahan dari : mStar.com.my dan https://www.dream.co.id/unik/dikira-warung-pria-ajak-keluarga-langsung-masuk-dan-makan-ternyata-rumah-orang-2101082.html)-FatchurR *