(cnnindonesia.com)- Jakarta, Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) mengimbau masyarakat waspada jika terima pesan permintaan OTP (One Time Password) melalui WA. Imbauan itu dituliskan melalui akun Twitter @CCICPolri, Selasa (9/3).
“Saat ini banyak cara pihak yang tidak bertanggung jawab mengambil alih akun WhatsApp,” cuit akun @CCICPolri. “Jika Anda mendapatkan pesan teks dari WA, jangan bagikan kode yang anda dapatkan dan jangan klik link tersebut,” tambahnya.
Selain menghimbau, Bareskrim juga membagikan tangkapan layar yang disebut harus diwaspadai oleh pengguna pesan instan WhatsApp. Berikut contoh tangkapan layar yang diunggah lewat akun Tersebut.
Lebih lanjut Bareskrim juga mengimbau untuk tidak memberikan data foto dan nomor KTP sembarangan. Hal itu disebut dapat dipergunakan berbagai tindak kejahatan seperti pinjaman dana online, membeli barang hingga membobol akun rekening
“Hal itu bisa jadi celah bagi pelaku tindak pidana untuk melakukan pinjaman pada aplikasi fintech atau membeli suatu barang bahkan bisa digunakan membobol akun rekening bank anda,” cuit akun tersebut.
Tindak kejahatan kerap mengancam sebagian masyarakat pengguna teknologi digital. Belum lama ini terjadi modus penipuan baru di WhatsApp yang menyiasati pengguna untuk memberikan kode OTP yang dikirim menggunakan huruf India.
Hal ini dialami Arief seorang karyawan swasta yang mendapatkan kiriman kode OTP dari seorang yang mengaku sebagai kasir sebuah minimarket. “Iya, pura-pura dia jadi kasir mini market. Terus katanya customer salah kirim nomor OTP,” kata Arief kepada CNNIndonesia,com Selasa (9/2).
Lewat pesan itu, penipu mengaku kode 6 angka yang dikirim adalah nomor voucher game fishing go. Ia lantas minta Arief memberi kode yang dikirimkan oleh pesan itu. Berdasar tangkapan layar yang diberikan kepada CNNIndonesia.com, Arief diminta mengirimkan pesan OTP yang masuk dari pesan WA kepada akun penipu tersebut.
Namun penipu itu mengakali dengan cara mengirimkan OTP berbahasa India. Cara-cara ini menunjukkan, modus phising (penipuan online) untuk meminta kode OTP masih terus berlangsung.
Agar lebih meyakinkan, penipu menyimpan foto profil dengan foto kasir mini market. Usai diberikan kode tersebut, tidak lama kemudian Arief mendapati akun WhatsAppnya telah diambil alih oleh penipu.
Menurutnya setelah akunnya di ambil alih penipu. Mereka menghubungi semua kontak di ponselnya untuk melakukan modus serupa. Sebab, semua teman Arief pun mendapati pesan yang sama.
(ca/DAL; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210309183450-185-615680/waspada-pesan-whatsapp-minta-kode-otp-modus-ambil-alih-akun)-FatchurR *