(travel.okezone.com)-SIAPA tak kenal keagungan Masjid Raya Baiturrahman di Kecamatan Baiturrahman, Kota Band Aceh, Provinsi Aceh? Masjid ini ikon negeri berjuluk ‘Serambi Makkah’ sejak era Kesultanan Aceh.
Masjid ini simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan, dan nasionalisme rakyat Aceh. Pada (26/12/), ketika Kota Banda Aceh dan sekitarnya kena tsunami, Masjid Raya ini bangunannya tetap kokoh di tengah ganasnya air bah. Selain dihantam bencana alam dahsyat, masjid ini banyak kesulitan selama bangunan suci itu berdiri sejak 1612 di masa Sultan Iskandar Muda.
Ada yang mengatakan masjid asli dibangun oleh Sultan Alauddin Mahmudsyah pada tahun 1292. Melansir laman Kemenag.go.id, dalam perjalanan sejarahnya, Masjid Raya Baiturrahman pernah dibumihanguskan kolonial Belanda saat menyerang Koetaradja (Banda Aceh) pada 10 April 1873.
Masyarakat Serambi Makkah kala itu geram hingga meletuslah perang sengit antara masyarakat Aceh lawan Belanda. Dalam pertempuran itu, Belanda kehilangan panglimanya, Mayor Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler yang tewas pada (14/4/1873).
Untuk meredakan perlawanan Aceh pada Belanda, 4 tahun setelahnya, masjid itu dibangun ulang oleh Belanda pada atas perintah Jenderal Van Der Heijden, Gubernur Militer Aceh. Dengan gaya arsitektur karya de Bruchi yang mengadaptasi gaya Moghul (India).
Pada 9/10/1879, Tengku Qadhi Malikul Adil meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan kembali masjid itu. Prosesnya dari 1879 hingga pada 27/12/1881) ketika masa pemerintahan Sultan Aceh terakhir, Muhammad Daud Syah.
Seiring waktu dan beberapa kali direnovasi, kini Masjid ini berdiri megah dengan 7 kubah dan 5 menara, ttermasuk tertinggi di Banda Aceh. Itu salah satu masjid tertua dan termegah di Asia. Interiornya dihiasi dinding dan pilar berelief, tangga marmer dan lantai dari Tiongkok. Jendela kaca patri dari Belgia, pintu kayu berdekorasi, dan lampu hias gantung perunggu, serta bebatuan bangunan asal dari Belanda.
Selain itu, Masjid Raya ini sudah terpasang 12 payung raksasa elektrik di pelataran masjidnya dan memiliki fasilitas parkir bawah tanah yang modern. Masjid itu kini menjelma menjadi masjid yang bukan hanya kebanggaan masyarakat Aceh, namun juga rakyat Indonesia.
Uniknya, pada sebuah taman miniatur terbesar di dunia yakni Taman Minimundus di Klagenfurt, Karintia, Austria terdapat replika Masjid Raya Baiturrahman. Replika bangunan masjid tersebut terlihat sangat mirip dengan aslinya, dengan skala 1:25.
(put; Salsabila Jihan; Bahan dari : https://travel.okezone.com/read/2021/02/17/408/2363600/masjid-raya-baiturrahman-ikon-wisata-religi-negeri-serambi-makkah )-FatchurR *