Aku cinta Indonesia

Megaproyek Bakal Dituntaskan Jokowi PLTU Sampai Tol

(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Sejak periode pertama 2015, Jokowi mengingatkan jangan sampai ada proyek mangkrak. Misal saat Jokowi meresmikan pembangunan PLTU Batang, di pantai Ujungnegoro, Kec-Kandeman, Kab-Batang, Jateng, Jumat (28/8). PLTU ini mangkrak karena pembebasan lahan.

“Saya akan mendadak cek ke sini lagi entah kapan,” kata Jokowi Agustus 2015 dikutip dari laman Setkab. PLTU 2X1000 MW bernilai US$ 4 miliar ini telah tertunda 4  tahun. Pemerintah gandeng swasta PT Bhimasena Power Indonesia untuk pembangunan PLTU (listrik untuk Pulau Jawa dan Bali). PLTU Batang ditargetkan tuntas segera. Berikut megaproyek yang akan tuntas di masa Presiden Jokowi yaitu :

Tol Pertama Kalimantan

Tol Balikpapan – Samarinda tol pertama di Kalimantan akan beroperasi full pada libur lebaran-2021. ini dua seksi terakhir yakni seksi 1 dan 5 tol ini. Dari Keterangan Jasa Marga, Rampungnya 2 seksi ini  porsi dukungan Pemerintah pada jalan tol Balikpapan-Samarinda melengkapi 3 seksi yang telah beroperasi sebelumnya, pada Desember 2019 yaitu seksi 2, 3, dan 4.

Dirut PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), S.T.H. Saragi mengatakan hingga 19/3/2021 keseluruhan pembebasan lahan seksi 1 dan seksi 5 telah 99,98% dan progress konstruksinya 99,95%. Saat ini PT JBS fokus percepatan penyelesaian konstruksi di lapangan untuk mengejar target fungsional Lebaran 2021.

“Ditargetkan seksi 1 Balikpapan (KM13) – Samboja mendukung operasional saat libur Lebaran 2021,” katanya (23/3/2021). Jalan tol Balsam ini dibangun sejak 2014; saat itu Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menginisiasi proyek itu dengan dana APBD Kaltim. Tapi muncul masalah pembiayaan hingga pembebasan lahan. Sehingga butuh APBN dalam pembangunannya.

“Setelah lihat kondisi infrastruktur Kaltim, kami bertekad mendukung agar dibantu Pusat, sehingga program pembangunan terwujud sesuai target,” kata Pimpinan Komisi V DPR RI Lasarus, mengutip kaltimprov.go.id, (5/8/2021). Pemprov Kaltim butuh bantuan dari APBN. Karena, biaya pembangunan besar dan teknologi untuk pembangunan ini pakai peralatan canggih.

Proyek itu antara lain tol Balikpapan-Samarinda 99,02 km, sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB), Jembatan Pulau Balang, Jembatan Mahkota II, Jembatan Kembar Samarinda sampai pembangunan jalan Trans Kalimantan hingga ke kawasan perbatasan.

Tol Trans Sumatera yang ajaib

Saat dicanangkan panjang tol 2.900 km, Lampung sampai Aceh, seolah keajaiban, karena pembebasan lahan jadi momok di proyek tol. Juga minat investor tak tertarik. Pada masa transisi pemerintahan SBY dan Jokowi upaya pembangunan ini kian serius. Terbit Perpres No. 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera ditandatangi SBY (17/9/2014).

 Perpres itu awal pembangunan jalan tol di Sumatera. Meliputi 4 ruas Tol Medan- Binjai, Palembang -Simpang Indralaya, Pekanbaru-Dumai, dan ruas tol Bakauheni-Terbangggi Besar. Sek RI (September 2014), SBY setuju PT Hutama Karya yang membangun tol ini. Peletakan batu (Oktober) bersamaan ground breaking ruas tol Kuala Namu-Tebing Tinggi.

Masa Jokowi, diprioritaskan Bakauheuni-Palembang. Kini Tol Sumatera itu beroperasi 653 km terdiri 9 ruas dari 2.987 km. Ditargetkan bertambah 192,4 km (2021-2022). Ada kekhawatiran proyek ini tak tuntas seluruhnya di era Jokowi, karena Penyertaan Modal Negara (PMN) sampai Rp 60 triliun tak kunjung cair.

PLTU Raksasa

Proyek yang alot penyelesaiannya PLTU Batang di Jateng yang ditargetkan selesai 2022. PLTU ini Tenaga Uap bakal memproduksi listrik 2×1.000 MW, yang masuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN (2015-2024). Pembangunan ini bagian dari program elektrifikasi Jawa – Bali serta komitmen pemerintah merealisasikan penyediaan listrik 35.000 MW dalam 5 tahun (2014-2019).

Proyek ini mangkrak bertahun-tahun. Proyek ini masuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) era SBY. Proyek itu dikaji ulang pada 2014. Persoalan lahan dan perizinan jadi kendala pembangunan ini. Tahun 016 Jokowi menyaksikan penandatagnganan financial closing PLTU ini senilai US$ 4,2 miliar.

Pada 2015 PLTU Batang mendapat penegasan dari Dirut PT PLN saat itu Sofyan Basyir akan dibangun pada Agustus 2015. Tapi sejak itu target pembangunan dan pengoperasian PLTU ini mundur. Semoga proyek ini segera tuntas.

Bendungan Ciawi dan Sukamahi

Bendungan Sukamahi dan Ciawi diplot solusi anti banjir di DKI. Keterangan Kemen-PUPR, pembangunan bendungan ini sejak 1990-an. Mantan Gubernur Jabar Heryawan mengatakan perencanaannya mulai matang (2004-2005). Saat itu Gubernur DKI dipegang Sutiyoso. Akhirnya mulai dibangun 2017. Pembangunan dua bendungan ini bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta.

Itu sesuai kontrak kerja rampung tahun 2021. Kontrak pembangunan di Sukamahi senilai Rp 446,39 miliar ditandatangani (20/12/2016) dengan kontraktor PT Wijaya Karya – Basuki KSO. Bendungan Ciwai ditandatangani (23/11/2016) dan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya dan PT Sacna.

Proyek ini digagas Jokowi saat jadi Gubernur DKI dan kala SBY presidennya. Tapi terkendala pembebasan lahan sehingga progresnya tertahan. Penyelesaian proyek ini direncana 2019 dan mundur hingga 2021 ini. Update terakhir bendungan ini selesai Desember-2021. Hingga Februari proses konstruksi Bendungan Ciawi telah  81,64% dan pembebasan lahan mencapai 94,81%.

(hoi/hoi; Emir Yan Wardhana;  Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210326082402-4-232993/megaproyek-sby-bakal-dituntaskan-jokowi-dari-pltu-sampai-tol )-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close