P2Tel

Secangkir Kopi Petung Di Negeri Atas Awan

(food.detik.com)-PEKALONGAN; Pergi ke kawasan Selatan Kab-Pekalongan, di Kecamatan Petungkriyono, tak lengkap tanpa mencicipi kopi khas Petung. Kawasan ini ada hutan hujan tropis, berada di ketinggian 600-2100 mdpl. Tepatnya di dataran tinggi Dieng, satu jalur dengan Gunung Rogo Jembangan.

Sebagian kawasan hutan lindung ini membuat tanaman kopi subur. Jenis kopi di Petung yakni kopi arabika pipika. Sejarahnya, tanaman kopi jenis arabika ini ditanam sejak penjajahan. “Tanaman kopi jenis arabika pipika di Petung ini dibawa pertama oleh penjajah Belanda,” jelas Purwo Susilo, pegiat kopi di Petungkriyono pada detikfood.

Keistimewaan kopi di Petung ini, tumbuh di tengah pohon aren. “Karena kebanyakan tumbuh di tengah-tanaman aren, kopi ini ada karakter arennya, legit seperti gula aren,” jelasnya. Tanaman kopi di Petung ini 100% tanaman organik. Tak heran, saat detikfood ke kedai kopi dalam aacra Festival Rogo Jembangan, aroma kopi  kuat tercium. Aromanya membuat siapa saja ingin mencicipi kopi Petung ini.

Proses penyeduhan kopi tampak sederhana. Dengan alat penggilingan dan saringan menggunakan kain sebagai penapis serbuk kopi kasar. Untuk menikmati secangkir kopi, tidak perlu merogoh terlalu dalam. Cukup Rp 8 ribu untuk kopi susu dan Rp 6 ribu kopi tarik. Dalam Festival Rogo Jembangan ini, kedai kopi hanya menyediakan kopi tarik karena alasan kepraktisan semata.

“Di kafe biasanya pakai Teknik V60. Tekhnik itu hanya untuk 1-2 cangkir,” kata Jiun penjaga kedai kopi. Dengan model kopi tarik, kapasitas teko dan saringan lebih banyak kopi yang diseduh. Kopi tarik populer di Sumatera. Aroma racikan kopi ini jadi daya tarik pengunjung lokal dan wisatawan asing.

“Very good,” ujar Sofie wisatawan  Belanda sembari mencicipi kopi dan mengacungi jempol. Hal yang sama juga dikatakan Johan George, wisatawan asal Belanda yang di Festival Rogo Jembangan. “Rasa kopinya membuat saya ingin kembali lagi ke Petungkriyono nanti,” katanya. Minum kopi dengan pemandangan alam indah, jadi sensasi tersendiri, katanya.

“Di tempat saya tidak ada pemandangan seperti ini” katanya. Bagi yang melintas di jalur Pantura untuk bisa menikmati sensasional alam Petungkriyono, langsung ke Kabupaten Pekalongan selatan. Kecamatan petungkriyono ini 34 km dari ibukota kabupaten.

Selama perjalanan ke Petungkriyono, bisa menikmati pemandangan hutan lindung yang terjaga. Bila beruntung, bisa melihat Owa Jawa yang bergantugan di pohon yang berada di kanan-kiri hutan. Indahnya!

(dwa/dwa; Robby Bernardi; Bahan dari : https://food.detik.com/berita-boga/d-4235164/nikmatnya-secangkir-kopi-petung-di-negeri-atas-awan)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version