(news.detik.com)-SINGAPURA; Singapura menerapkan pembatasan ketat pada kegiatan sosial dan publik lainnya. Pembatasan ini lantaran meningkatnya kasus COVID-19 di Singapura beberapa pekan terakhir.
Dilansir Reuters dan The Strait Times, (14/5/2021), kebijakan ini berlaku mulai Minggu (16/5) hingga 13 Juni 2021. Orang hanya diperbolehkan bertemu dengan kapasitas maksimal “Ini kemunduran perjuangan kami melawan COVID-19,” kata Menteri Pendidikan yang jadi Ketua Gugus Tugas Virus Corona Singapura, Lawrence Wong.
Rumah tangga tak boleh menerima lebih dari 2 pengunjung dalam sehari. Warga diminta membatasi pertemuan tatap muka maksimal 2x sehari. Warga juga tidak boleh makan di resto. Restoran dan pusat jajanan hanya menawarkan take away dan delivery untuk mengurangi risiko penularan. Risiko ini dinilai lebih tinggi ditimbulkan pelanggan yang berdekatan dan makan yang lama dengan masker yang dilepas.
Seluruh aktivitas perkantoran disetop dan warga Singapura bekerja dari rumah (work from home). Perusahaan diminta memastikan pegawainya kerja dari rumah. Kelas olahraga dan OR berat di ruangan, serta layanan pribadi seperti perawatan wajah yang memerlukan pelepasan masker juga tidak diizinkan.
Menyanyi dan memainkan alat musik seperti alat musik tiup atau brass juga tidak diperbolehkan. Namun, pusat perbelanjaan dan bioskop tetap beroperasi. Pihak berwenang akan meninjau langkah itu setelah dua minggu untuk menilai apakah penyesuaian diperlukan.
Lawrence Wong mengatakan langkah lebih ketat diperlukan karena banyak masyarakat yang mengunjungi Bandara Changi dalam beberapa minggu terakhir, dan di antaranya terinfeksi. Dia khawatir kemungkinan kasus tersembunyi yang bocor ke masyarakat. Bandara Changi jadi klaster Corona terbesar di Singapura. Total saat ini ada 46 kasus yang masuk dalam klaster ini.
Melalui unggahan FB-nya, PM Singapura Lee Hsien Loong mengatakan ada klaster baru dan meningkatnya kasus dalam 2 minggu terakhir sangat mengkhawatirkan. Karena itu, pembatasan ketat dilakukan guna menekan penyebaran kasus COVID-19.
“Harap tetap di rumah, keluar hanya untuk tugas penting, dan ikuti nasihat pemerintah. Jika Anda keluar, ingat mempraktikkan tindakan jarak yang aman, seperti menggunakan TraceTogether dan mengenakan masker,” tuturnya. Lebih lanjut, MOH mengatakan kebijakan ini memungkinkan pengaturan pengasuhan anak dilanjutkan.
Cucu yang dirawat oleh kakek nenek mereka tiap hari tidak dihitung dalam pembatasan 2 pengunjung. Namun, warga lansia dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19, dan meminimalkan pergaulan di antara cucu-cucu dari rumah yang berbeda.
(mae/imk; Marlinda Oktavia Erwanti; Bahan dari : https://news.detik.com/internasional/d-5569542/singapura-lockdown-semua-wfh-dilarang-dine-in-di-resto)-FatchurR *