OR/Senam Virtual atau Mandiri merupakan kebutuhan bagi yang mendambakan sehat bugar. Kita cukup beruntung dengan kepedulian Yakes Telkom yang kali ini diwakili de Sonci, mbak Yunyun dan mbak Ulan Tri terus melayani pensiunan. Termasuk yang dibelakang layar jadwal kang Adit dan kang Usep
Saya tak ingin mengatakan apa faedahnya, karena sering di share di Web ini. Lebih baik pada kesempatan ini kita menerung kembali kejadian yang kita alami lebih dari setahun ini menerima kenyataan Pandemi.
Tanpa kita sadari Pandemi berlangsung lebih dari setahun. Itu berarti kurang lebih selama itu kita dilayani Yakes Telkom (YWC Jabar) menjaga kesehatan kita melalui Senam, dan aktivitas lain. Apakah layanan itu bersambut dengan baik? Rasanya masih perlu ditingkatkan. Marilah kita berganti topik dulu ya.
Saya tertarik tulisan Shifa Nurhaliza dan Rama pada tanggal 04 Maret 2021 dari media (idxchannel.com)- dan marilah kita intip sajian berjudul : “Pandemi Covid Belum Usai, Pendapatan Zoom Meroket Rp51,8 T”
Perusahaan ini memperkirakan pedapatan perusahaan kembali meningkat lebih dari 40% (2021) jadi sekitar USD3,7 miliar atau sekitar Rp51,8 triliun. Hal ini seiring belum berakhirnya pandemi covid-19 yang membuat masyarakat banyak melakukan aktivitasnya melalui layanan daring seperti salah satunya dilakukan Yakes Telkom.
Manajemen perusahaan yang bisnisnya laris manis selama pandemi mengatakan, tren bekerja dari rumah masih akan berlanjut pada 2021 ini. Perusahaan konferensi video ini memperkirakan penjualan meningkat lebih dari 40% tahun ini jadi lebih dari USD3,7 miliar.
Dikutip program 1st Session Closing Market IDX Channel, (3/3/2021), CEO Zoom Eric Yuan mengatakan pendapatan perusahaan 3 bulan terakhir tahun 2020 naik 370% dibanding periode yang sama pada tahun 2019 hingga mencapai USD882,5 juta.
Mewabahnya pandemi Covid-19 mendorong aktivitas jarak jauh dan pada banyak bisnis di dunia telah mengubah Zoom menjadi aplikasi yang banyak digunakan untuk pertemuan virtual.
Hal itu menjadikan perusahaan Zoom mencatat pendapatan 326% jadi USD2,6 miliar (2020), sementara laba melonjak dari hanya USD21,7 juta pada 2019 jadi USD671,5 juta pada 2020.
Tentu Anda akan bertanya untuk apa kita mengurus kekayaan pihak lain? Sementara kita hanya cukup sabar menikmati menerima MP bulanan kita.
Anda akan saya ajak berpikir terbalik, dan Bersama saya berlogika:
1-Jika ada perusahaan pendapatannya nai (tajam), artinya ada pihak lain (salah satunya Yakes Telkom) membayar jasa untuk perusahaan tersebut
2-Ibarat kita nnaik kereta api berapapun penumpang dan barang yang diangkut (dipindahkan-istilah PT KAI), maka biaya operasional PT KAI relative sama. Analoginya sedikit atau maksimal peserta Zoom ini biaya yang dikeluarkan Yakes tetap saja
3-Banyak sarana senam (umum) misalnya Yoga, senam, Fitnes diburu banyak orang demi cari sehat bugar dengan membayar tidak murah
4-Kesimpulan dari tulisan ini adalah : Kita harus mengakui peserta Senam dll relatif rendah disbanding denan Jumlah Pelanggan (pensiunan) Yakes Area Jabar. Sementara berapapun pesertanya Yakes tetap membayar sesuai tarifnya. Jadi marilah para sahabat pensiunan untuk memanfaatkan layanan ini;
*** Catatan : Mencari kondisi bugar dan sehat itu bisa dilakukan diluar Zoom ini, namun jumlahnya sangat kecil
Sebagai gambaran hari Jumat tanggal 18-06-2021 sebanyak peserta 58 orang berdasarkan print Screen jam 08.33. Walau angka segitu termasuk terjadi secara umum, tapi menurut saya masih layak untuk ditambah.
Kita coba melihat aktivitas salah satu Klub yaitu BLA yang ikut adalah sebagai berikut :
1-Djuhana/500067.000
2-Ratna Sukmaningsih/500067.100
3-IGN Duinda/520421.000
4-Tin Yusnita Duinda/520421.100
5-Entin Rustini/640498.000
6-Esih/500825.100
7-Nurcahyani/631399.000
8-Tatang Kartiwa/49034.000
9-Sumariswati.
(Dukungann Djuhana dan Entin Rustini KJS BLA Tegallega )-FatchurR