Senam Virtual YWC ini merupakan Gabungan yaitu SARUNG REUMBONtanggal (28-07-2021) dan dilanjutkan Sharing Edukasi Kesehatan dengan topik Over Training
Kegiatan yang difasilitasi Yakes Telkom itu berlangsung dari pukul 08:00 sd 09:30. Sharing edukasi kesehatan oleh kang Diki Akbari dengan materi tentang “Over Training”, diharapkan bagi bapak dan ibu pensiunan bisa menyesuaikan diri.
Jangan sampai berlebihan dalam ber OR, saat masuk di zoom pagi juga ada yg sore, tapi gerakan senam harap menyesuaikan dengan kondisi kesehatan masing masing.
Gabungan senam ini disebut SARUNG REUMBON, yaitu kependekan (SAhaty ujungbeRUNG cibeuREUM cireBON; Dan yang bertugas sebagai Co host p. Farid dari Sahaty. Pemandu senam bu Yuyun dari Sahaty.
Anda penasaran dengan yang dimaksud Over training?. Berikut sedikit uraian sesuai persepsi penulis tentang OR berlebih (Sindrom overtraining) yaitu kondisi saat seseorang OR berlebihan. Gejala sindrom meliputi perubahan pola makan, nyeri otot, stres, penurunan performa, dan gangguan tidur.:
OR itu aktivitas penting untuk menjaga kesehatan. Meski baik, Anda tak boleh berlebihan. Ber-OR tanpa kenal waktu, berpotensi memicu masalah serius yang disebut sindrom overtraining.
Overtraining :
Jika OR berlebihan dan kurang istirahat, ini berbahaya. Selain kelelahan dan penurunan kebugaran, juga berpotensi cedera. Contoh OR pemicunya : Angkat beban, kardio, dan latihan intensitas tinggi (HIIT).
Tanda Sindrome Overtraining
Saat sindrom ini, ada gejala overtraining yang dirasakan. Tandanya, pola makan terganggu hingga masalah otot dan persendian. Gejala yang muncul di antaranya:
1-Nyeri otot
Overtraining dengan intensitas tinggi memicu ketegangan otot. Jika tidak diistirahatkan, bisa Nyeri otot dan cedera. Jika parah, Anda bisa microtears (robekan kecil) pada otot.
2-Cedera
Risiko lainnya adalah cedera. Contohnya, stress fracture (celah kecil pada tulang) jika terlalu sering lari berlebihan picu kondisi lebih parah seperti ketegangan sendi, cedera jaringan lunak, dan patah tulang.
3-Kelelahan ekstrem
Kelelahan OR itu wajar. Jika terus ber-OR, berakibat lelah ekstrem. Segera istirahat. Kelelahan terjadi jika tubuh tidak cukup asupan energi sebelum OR. Akibatnya, tubuh menggunakan cadangan karbohidrat, protein, serta lemak sebagai sumber energi.
4-Penurunan nafsu makan/berat badan
Umumnya, kita lapar setelah ber-OR. Jika OR berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengatur lapar atau kenyang. Saat nafsu makan turun, tubuh tak dapat asupan cukup. Jika berkelanjutan, kondisi ini bisa menurunkan berat badan.
5-Stres dan kehilangan konsentrasi
OR berlebihan memengaruhi kadar hormon stres. Kondisi ini memicu kegelisahan dan mudah kehilangan konsentrasi. Sindrom ini juga memunculkan gejala lain seperti perubahan suasana hati dan depresi.
6-Penurunan performa
Bukannya menningkat, ber-OR berlebihan membuat penurunan performa Anda. Beberapa performa yang akan menurun meliputi konsentrasi/fokus, kekuatan, kelincahan, daya tahan, stamina.
7-Gangguan tidur
OR tak kenal waktu memicu ketidakseimbangan hormon stres. Jika tak seimbang, akan kesulitan melepas stres dan ketegangan waktu tidur. Maka tidur Anda tak berkualitas, memicu kelelahan ekstrem, dan perubahan suasana hati.
8-Mudah sakit
Ketika Anda sindrom ini, tubuh lesu dan rentan pada penyakit. Juga melemahnya imunitas meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA).
9-Kehilangan motivasi
Risiko lain, tidak mencapai target, hingga tak menikmati latihan. Gejala sindrom tiap orang berbeda. Jika gejala tak kunjung membaik, berkonsultasilah via Kelas Rekomendasi dari YWC atau cara online lainnya.
Kapan harus istirahat
Tak ada patokan waktu istirahat. Menghindari risiko OR berlebih, segera istirahat saat lelah atau jika ada kejanggalan tubuh.
Jika cedera, istirahatlah dalam waktu lama hingga pulih. Selama pemulihan, hindari OR berdampak tinggi. Beri waktu Anda untuk pulih sebelum kembali latihan. (Sulaksono Klub SPI Buahbatu)-FatchurR