(banyuwangikab.go.id)- Serangga, bagi kebanyakan orang dianggap hama pengganggu tanaman, ternyata jadi ladang bisnis yang menggiurkan. Karena, Hexapoda ini mampu jadi komoditas ekspor yang diminati pasar Asia dan Eropa.
elain untuk dipajang sebagai hiasan, binatang berkaki enam ini juga untuk memuaskan para kolektor serangga dunia lantaran bentuk dan warnanya yang menarik.
George Oktavianus (40), warga Desa Kalibaru Kulon, Kec-Kalibaru, Banyuwangi berhasil menjadikan binatang kelas Arthropoda ini jadi dolar. George mengekspor serangga ke sejumlah negara, seperti Jepang, Taiwan, Korea, dan Malaysia. Serta Thailand, Perancis, U.K, Spanyol, dan Rusia.
“Awalnya hobi, sejak kecil suka menangkap dan mengoleksi serangga. Lama-lama ketagihan, dan banyak orang luar negeri yang suka,” kata George. Dia kini bisa mengirim minimal 2x dalam sebulan. Rata-rata, dia mampu menjual 5-10 ribu ekor tiap bulan. Bahkan pada musim tertentu, bisa lebih banyak lagi.
“Bulan Maret sampai Agustus paling rame buat saya. Karena saat itu, di Jepang banyak liburan, jadi permintaan serangganya meningkat tajam. Bisa sampai 20 ribu ekor. Di Jepang, serangga ini buat mainan anak-anak sekolah,” jelas George.
Koleksi serangga George kini sudah 400 an jenis. Serangga itu, dia dapat dari seluruh Indonesia. “Untuk berburu serangga, saya keliling Indonesia. Mulai Sumatra, Sulawesi, Irian Jaya, Pulau Buru, Ambon, Flores, Sumbawa dan pulau kecil di daratan Timor,” terang suami dari Lulus Ugiutami ini.
Dia menyulap sebagian ruangan di rumahnya jadi etalase mini serangga. Ada 3 kamar didesain khusus untuk merawat 3000 ekor kumbang dan serangga lain. Seperti, Hexarthrius Parryi (Rejang Lebong-Bengkulu), Chaosoma Atlas-Bengkulu, Odontololabis Wollosturi-Kerinci Sumatera.
Di kamar, serangga dimasukkan ke toples, yang tutupnya diberi lubang udara. Toples itu tersusun rapi di rak yang tinggi. Tiap toples dilengkapi serbuk kayu dan potongan tebu dan hanya diisi satu ekor serangga.
Menurut George, dari jenis-jenis serangga yang dia miliki, ada varietas yang jadi idola, yakni Prosopocoilus Ijengensis yang pertama kali ditemukan di Gunung Ijen, Banyuwangi.
“Serangga ini banyak diminati di luar negeri. Jenis ini, pertama ditemukan di Gunung Ijen,” kata ayah dua orang putra ini. Dia memulai bisnis tahun 2001. Dia pernah bekerja kepada orang lain dengan bisnis yang sama (1997). Dengan modal awal Rp. 1,5 juta, dia jual kumbang di Bali. “Dengan modal itu, saya cari serangga sendiri di hutan. Belum bisa beli dari pengepul,” kata George.
Sejak 2002, banyak orang dari luar negeri tertarik serangga miliknya, dia makin bersemangat mengembangkan bisnis ini. “Untuk merintis bisnis ini, kuncinya ulet dan tidak mudah putus asa,” ujar nya.
Bagi George, bisnisnya ini jadi hiburan. “Saat masuk hutan cari serangga itu menyenangkan. Rasanya, stres dan capek langsung hilang. Apalagi kalau pas ketemu serangga baru,” ceritanya bersemangat.
Tak hanya serangga hidup, dia juga jual serangga yang dikeringkan. Serangga hidup, lebih mahal dari yang dikeringkan. Harga jualnya bervariasi mulai Rp. 1.500 hingga puluhan jut/ekor. “Harga jual tergantung jenisnya, makin langka harganya makain mahal,” terangnya, dia enggan menyebut keuntungannya.
Selain insekta, di rumah George ada belalang ukuran jumbo yang asli Banyuwangi. Belalang itu dikenal dengan belalang stik (Eurynema Versirubra).
Hewan ini hidup di pemukiman penduduk di Gunung Gumitir, Kec-Kalibaru. Warna hijaunya lebih terang dibanding dengan belalang daerah lain, membuat binatang ini juga diminati oleh Jepang dan Taiwan.
Pada usia dewasa, (6 bulan), belalang stik mencapai ukuran 15-20 cm. Tak sekedar menampung dan menjual serangga, kini dia mencoba mengembang biakkannya.
“Saya lihat orang Jepang bisa, kenapa saya tidak? Saya ingin suatu saat bisa membuat museum serangga, mumpung belum punah. Supaya anak cucu kita bisa melihat serangga asli indonesia,” pungkas nya.
(Humas; Bahan dari : https://banyuwangikab.go.id/berita-daerah/diminati-hingga-eropa-serangga-di-banyuwangi-jadi-komoditas-ekspor.html)-FatchurR *
*** Gambar :
1-FatkhurRozi di Tugu Serangga
2- Diminati Sampai Eropa Serangga Di Banyuwangi Komoditas Ekspor