(beritasatu.com)-YOGYAKARTA; Pelaku industri pariwisata Sumut mengajak warga Yogya berwisata ke Danau Toba. 25 pelaku industri dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Sumut siap memfasilitasi masyarakat DIY ke destinasi prioritas berkelas dunia ini.
Bertempat di Hartono Mall Yogya pelaku usaha wisata ini mengenalkan lebih dekat keindahan alam dan budaya Toba di Yogya. Selama 3 hari penyelenggaraan pameran, pengunjung disuguhi atraksi budaya dan musik, kuliner, hingga tari-tarian Batak, demikian ajakan menarik ini walau terlambat disajikan.tapi masih relevan
“Danau Toba siap menyambut warga Yogya bersama menikmati keindahan alam Tanah Batak dan kenal lebih jauh kearifan lokal penduduknya” kata Ketua DPD Asita Sumut Solahuddin Nasution pada acara Misi Penjualan (Sales Mission) Danau Toba di Hartono Mall Yogya, Sabtu Malam.
Pihaknya telah menyiapkan banyak paket perjalanan wisata Toba, yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan minat konsumen, terutama di masa Pandemi dengan Prokes.
Sebagai destinasi wisata kelas dunia, Toba memenuhi 3 unsur dasar pariwisata, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. “Toba memiliki beragam atraksi, mulai bentang alam indah, permainan air, dan pertunjukan budaya asli Batak,” ungkap dia.
Sisi aksesibilitas, ada penerbangan langsung (direct flight) dari Bandara baru Yogya ke Bandara Silangit, Tapanuli. Dari Silangit butuh 15 menit mencapai Toba, dan 30 menit menyeberang Danau ke Samosir.
“Juga disiapkan tol langsung dari Bandara Kualanamu, Medan, ke Danau Toba yang bisa mempersingkat waktu perjalanan dari 5-6 jam jadi sekitar 3 jam,” terang dia.
Sisi amenitas, Sekretaris BPD PHRI Sumut Dewi Juita Purba menjamin akomodasi di Toba. “Mungkin tidak banyak masyarakat yang tahu di sana banyak hotel bintang-4 dengan fasilitas penunjang menarik, mulai flying fox terpanjang di Sumatera, air terjun, hingga resto terapung di danau,” ujar dia.
Setidaknya ada 20 hotel berbintang dan 300-an penginapan serta rumah singgah (homestay) di kawasan Toba untuk wisatawan. “Di musim low season, tarif hotel Rp 500-600 ribu/malam. Tapi kalau mau mencari penginapan yang Rp 50 ribu semalam juga ada, dan nyaman,” tutur dia.
Dari sisi kuliner, tersedia restoran halal di sekitara Danau Toba. “Kami sarankan ke pelaku usaha restoran di sana agar yang menghalalkan langsung dari MUI, dan banyak yang berlogo Halal, jadi jangan khawatir”.
Toba tidak seseram yang dibayangkan. “Orang Toba itu ‘Tampang Rambo Hati Rinto’, jadi mereka baik-baik semua, hanya nada bicaranya keras karena dari dulu nenek moyangnya tinggal di perbukitan sehingga terbiasa berkomunikasi dengan berteriak,” terang dia.
Dengan ke Toba, kata Dewi, masyarakat Yogya dan Indonesia umumnya akan bisa menikmati nuansa berbeda dan mengenal lebih dekat kearifan lokal penduduknya. Dengan disuguhi keindahan Geopark Kaldera Toba berkelas dunia hasil letusan Gunung Toba 500 ribu tahun yang lalu.
(Eva Fitriani; EVA; Bahan dari : Investor Daily dan https://www.beritasatu.com/archive/509492/industri-pariwisata-sumut-ajak-warga-yogya-ke-toba)-FatchurR *