(beritasatu.com)-JAKARTA; Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menegaskan, pada prinsipnya tidak ada sistem yang aman 100% dari ancaman serangan siber atau peretasan.
“Tak hanya lembaga pemerintahan, perusahaan raksasa berbasis teknologi yang punya sistem keamanan mumpuni juga tak bisa luput dari serangan peretas (hacker),” kata Alfons Tanujaya kepada Beritasatu.com, Senin (6/9/2021).
Bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan. Pengelola data perlu membuat sistem terbaik dan dijalankan oleh orang-orang berkompeten, sehingga tiap adanya risiko keamanan yang muncul bisa segera ditangani.
“Dalam kasus kebocoran data pengguna, misal data penduduk, yang dirugikan itu ya masyarakat yang datanya bocor. Kalau lembaga pengelola data, reputasinya jadi turun. Tetapi pemilik data jadi korban eksploitasi dari data yang bocor,” jelasnya.
Risiko yang timbul bila data kependudukan bocor misalnya digunakan pelaku kejahatan membuat KTP palsu, dan menjebol rekening korban. KTP palsu juga bisa digunakan mengajukan pinjaman online atau buka rekening yang menampung hasil kejahatan.
“Security is a process. Artinya, mengamankan data di ruang digital adalah sebuah proses yang harus dilakukan dengan disiplin dan terus-menerus,” tegas Alfons.
Ketika ada celah keamanan di software atau perangkat lunak, kelemahan itu bisa dieksploitasi dengan kode khusus. Bila tidak ditutup, orang lain bisa memakai kode eksploitasi dan bisa masuk ke servernya, meski dia bukan admin yang bersangkutan.
Sehingga kunci mengamankan data pengguna ada pada SDM pengelola data. Mereka harus benar-benar bertanggung jawab, tidak menganggap sepele data yang dikelolanya.
“Keamanan siber itu proses karena tiap kali ditemukan kelemahan, maka pengelola server atau database harus menambal, dan itu terus menerus sepanjang software dipakai. Makanya, pengelola sistem atau database harus meningkatkan sistem keamanan optimal dan up to date. Celah keamanan di server harus dijaga tiap waktu,” pesan Alfons.
(Herman; FER; Bahan dari : BeritaSatu.com dan https://www.beritasatu.com/digital/823813/pakar-keamanan-siber-tak-ada-sistem-100-aman-peretasan)-FatchurR *