(republika.co.id; berita terlambat tayang)- BANDUNG; Remaja masjid di Kab-Bandung dan Kab-Bandung Barat mengikuti Pelatuhan Literasi Digital dan Bahaya Hoaks, Sabtu (14/8) hingga Ahad. Kegiatan yang diselenggarakan Remajja Masjid ini bekerjasama dengan Kedubes AS.
Wakil Atase Pers Kedubes AS, Nick Geisinger mengatakan kegiatan pelatihan bagi remaja masjid diharapkan melahirkan agen perubahan yang lebih baik. Mereka diharapkan meningkatkan kapasitas diri masing-masing.
“Pemerintah AS jadi kawan bagi seluruh bangsa Indonesia termasuk remaja agar bisa jadi ke arah positif yang bisa dimulai dari lingkungan keluarga dan sekitarnya,” ungkapnya.
Wagub Jabar, Uu Ruhzanul Ulum mendorong agar remaja masjid terlibat egiatan di masyarakat dan dapat menyelesaikan persoalan yang ada. Ia ajak agar mereka mengoptimalkan masjid tak hanya sebagai tempat ibadah namun untuk kegiatan sosial lain.
“Remaja masjid bagian dari aset masjid harus bisa berperan krusial dalam mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat peradaban,” ujarnya melalui keterangan yang diterima, Ahad (15/8).
Ia harap remaja masjid membuat kepengurusan yang kuat, memiliki jaringan serta terus membangun kapasitas jadi lebih baik. Remaja masjid tidak boleh bermalas-malasan menimba ilmu pengetahuan
Pemateri pelatihan yang juga pegiat literasi digital, Deni Yudiawan mengatakan perkembangan teknologi yang pesat berdampak pada informasi yang mudah diperoleh. Kondisi ini membuat berita hoaks atau bohong mudah muncul.
“Tak semua informasi di medsos adalah fakta,” ujarnya Ketua Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia. Ia mengatakan, ada informasi yang beredar di internet adalah bohong atau hoaks.
Lebih lengkapnya bisa anda lihat melalui Artikel ini yang telah tayang di : (https://www.republika.co.id/berita/qxvzep313/remaja-masjid-ikuti-pelatihan-literasi-digital (Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agung Sasongko)-FatchurR *