(Cuplikan dari detik.com)-Jakarta-Hasil keuletannya mengukir wayang golek di atas kayu sengon, Wawan asal Sumedang mampu mengantongi omzet hingga Rp 60 juta tiap bulan. Dia pemilik Jenggala Artshop merintis usahanya membuat wayang golek sejak 1987.
“Dari harga Rp 75.000 sampai ke Rp 400.000, tergantung kualitas. Omzetnya Rp 50 juta sampai Rp 60 juta,” ujarnya, pemilik Artshop itu kepada detikFinance, saat acara 12th Indonesia Investment Week di JIExpo, Jakarta.
Bahan baku wayang golek itu kayu sengon yang mudah di dapat di tempat tinggalnya di Pamulihan, Sumedang. “Kayunya beli di Pamulihan banyak,” tutur Wawan. Wayang golek yang diproduksi sebagian besar dijual di pasar Eropa dan Asia. Sebagian lainnya dikirim ke beberapa daerah wisata seperti Yogyakarta dan Bali.
“Hampir 90% ke luar negeri dan ke dalam negeri paling ke Bali, Yogya, Prancis, Belanda, Korsel, AS, dll” jelas Wawan sambil meneruskan pahatannya di atas kayu sengon. Ada belasan jenis wayang golek yang diproduksi Wawan. Yang paling laku di pasaran adalah wayang golek dengan karakter Cepot khas Jawa Barat.
“Dari wayang pulpen, wayang gantung untuk di mobil, wayang pajangan, dan banyak lagi. Yang paling banyak dibeli orang Cepot ke luar negeri, harganya Rp 100 ribu,” ujar Wawan. (feb/wdl)
Baca artikel dari detik finance, dengan judul “Diekspor ke Eropa, Wayang Golek Asal Sumedang Ini Terjual Rp 60 Juta/Bulan” selengkapnya https://finance.detik.com/solusiukm/d-3205546/diekspor-ke-eropa-wayang-golek-asal-sumedang-ini-terjual-rp-60-jutabulan
(feb/wdl; Ardan Adhi Chandra – detikFinance
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
(Diedit dan dsajikan ulang oleh FatchurR)