P2Tel

KJS BLA Yoga YWC Yakes Telkom(09-01-2023)-Yang Unik Dari Diabetasi

“Semangat Pagi! YWC Yakes Telkom kembali membuka jadwal kelas mingguan. Yuk ikuti OR virtual pada hari Senin, tanggal 09 Januari 2023” Itulah potongan informasi Senam Virtual yang umumnya disebar luaskan sehari sebelumnya kepada Seksi OR tiap Cabang

Pada kesempatan tersebut berlangsung Kelas Yoga yang dimulai 08.00 WIB; dengan Coach Ibu  Gusti Puspa. Diikuti oleh 57 Akun peserta, termasuk 3   anggota KJS BLA (dua diantaranya : Esih Sukaesih, Entin Rustini.

Alhamdulillah senam yang kelihatannya sederhana, tapi cukup  berat terutama bagi yang baru memulai, karena semua otot tubuh kita diregangkan oleh gerakan yoga ini.

Sukses ini tidak lepas dari Peran Coachnya dan dukungan Mas Imam Munandar serta Kru YWC tiap Regional yang bekerja dibelakang layar.

Tidak ada salahnya sebelum diakhiri reportase ini, disajikan secuil pesan bertalian dengan perilaku unik Diabetasi yaitu penderita Diabetes (DM)

Seperti diketahui, Diabetes itu penyakit mematikan ke-3 di Indonesia setelah stroke dan jantung; sekitar 10 juta orang tahun 2020. Diperkirakan tahun 2030an dapat meningkat 2-3x lipat, kata Dr Susie Setyowati, konsultan endroktrin, metabolik, diabetes di Jakarta.

Kita tak perlu khawatir, walau “tak bisa disembuhkan tapi penyakit ini dapat dikendalikan agar tak terjadi komplikasi”.

Cara mencegahnya sederhana, jaga asupan makan, ber-OR (misalnya ikut bergabung bersama YWC Yakes Telkom, khususnya senam Rekomendasi); berhenti rokok, dan kebiasaan yang  menyebabkan komplikasi terutama bagi penderita jantung.”

Ada hal lain yang sempat penulis amati yaitu perilaku unik pari Diabetasi yang saya perhatikan dari tetangga atau teman dekat diantaranya yang patut kita kritisi :

1-Memelihara Security

Diabetasi Disiplin menjaga asupan makanan jika diawasi istri/suami atau anak cucu. Lepas dari pengawasan mereka, yang dia lakukan pelanggaran asupan makanan/minuman

2-Takut rugi

Ketika menghadiri resepsi pernikahan, selagi banyak ragam makanan, mereka ambil sepuasnya. Pikirnya rugi jika mengambil sedikit

3-Lebih mempercayai pengobatan alternatif

Beberapa ditemui Diabetasi lebih percaya ke pengobatan alternatif dari pada obat obatan medis. Apalagi jika disuruh menghentikan obat medis. Hal ini berpotensi bisa Komplikasi

4-Kurang peduli pada gejala yang dirasakan

Mereka acuh terhadap Gejala DM yang seharusnya segera ditindak lanjuti, salah satunya segera ke dokter dan ahli gizi serta mematuhinya maka kemungkinan makin parah bisa dihindari. Jadi pedulilah

5-Sepenuhnya tergantung dokter

Diabetasi cenderung tergantung ke dokter dan kadang menyalahkan dokter. Padahal pengobatan terbaik adalah datang dari dirinya sendiri. Kita menempatkan Dokter yang mendiagnosis dan Diabetasilah yang menjalani dan mentaatinya

6-Nunggu parah baru peduli diri

Banyak dijumpai arahan dokter/ahli Gizi diabaikan, khususnya yang bertalian dengan asupan kebutuhan tubuh  dibanding dengan selera mulut. Dan baru mengubah menjadi ber pola hidup sehat, setelah makin parah penyakitnya

7-Tidak mempelajari karakter DM dari literatur (misalnya Google) dan mengevaluasi gejala yang dirasakan. Cari tahu pengetahuan kesehatan khususnya yang menimpa diri sendiri dan kerabat.

Kini sangat mudah mendapatkan bacaan kesehatan dari Google dan lain lain tapi harus waspada banyak HOAX menyertainya. Untuk itu konsultasi ke dokter jika ada keraguan berfita agar bisa dipastikan mana yang benar

Penyebab Diabetes

Mengulang dari awal, Ketika kita makan, tubuh mengurai karbohidrat jadi gula (glukosa). Sebuah hormon insulin, yang diproduksi di pankreas, memerintahkan sel tubuh untuk menyerap gula itu jadi energi.

DM terjadi ketika insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan gula menumpuk di darah kita.

Salam Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta; (Djuhana; KJS BLA Tegallega)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version