KJS BLA pada Hari Rabu Tanggal 3 Juli 2024 Melaksanakan Wisata Sehat Menuju ke dua destinasi yaitu Situ Bagendit Dan Pemandian air hangat Tirtagangga Garut.
Mengambil start dari STO Indihome STO Tegallega jl. Moh Toha diikuti oleh sebanyak Peserta 52 Anggota KJS BLA.
Setelah diawali dengan doa, lanjut berfoto bersama rombongan berangkat mulai sekitar jam 07.15. Dan tidak sampai dua jam rombongan telah sampai di Obyek Wisata Situ Bagendit. Setelah mendapat pengarahan dan penjelasan jadwal acara, dilanjutkan dengan Senam, salah satunya Senam Cucak Rowo.
Berlanjut ke Pemandian air hangat Tirta Gangga yang lokasinya tak jauh dari Situ Bagendit masih di Kabupaten Garut. Berjarak 13,27 Km ditempuh 30an menit. Mayoritas memanfaatkan khasiat air hangat atau panas dengan berendam atau Pancuran. Beberapa peserta ketika saya tanya, mereka menjawab PUAS
Dari dua obyek destinasi Wisata sehat itu, saya tertarik untuk menceriterakan salah satunya yaitu Situ Bagendit yang terletak di desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Gartu.
Jika diukur dari STO Telkom Tegallega Jl. Moh Toha hingga ke lokasi tujuan itu berjarak 67,4 Km dan ditempuh lebih kurang 90 menit. Lama perjalanan itu relatif dan bisa berubah sesuai kondisi kelancaran Lalu lintas.
Diatas bis, selain ada pengumuman dari Sek PC yang juga Pemandu Senam, juga diramaikan dengan Karaokean dan beberapa peserta bergoyang menikmati irama lagu, sehingga kita tidak merasakan kebosanan karena lalu lintas yang sedikit macet
Di Situ Bagendit, bergoyang senam, Makan Snack pembagian, juga makan siang bekal masing masing. Tidak kalah serunya ada seorang pengamen yang menemani para peserta untuk bergoyang berdansa mengiringi lagu yang dibawakannya. Pokoknya asyik dan mengasyikkan, kata seorang sahabat
Mungkin Anda telah dengar Legenda terjadinya Situ agendit, yaitu menceriterakan seorang Janda kaya yang pelit Nyi Bagendit yang akhirnya menerima getah tingkah lakunya
Pesan Moral dari sejarah lokasi wisata ini : Diambil dari dongeng Situ Bagendit adalah tentang sikap dalam mengelola kekayaan. Sifat pelit, tamak, dan sombong terhadap harta yang dimiliki tidaklah bijaksana.
Sikap itu dapat merugikan atau bahkan membawa bencana bagi seseorang di masa depan. Sebaiknya, kekayaan yang kita miliki tidak hanya disimpan, tetapi juga sebagian digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Karena Sikap tolong menolong yang tak dimiliki Nyai Bagendit justru mencelakakan dirinya sendiri. Harta kekayaannya hilang begitu saja ditelan oleh Situ (Danau) yang tercipta dari seorang pengemis sakti dan tidak ada yang bisa menolongnya.
Saya yakin sifat demikian itu tidak terdapat pada peserta dari BLA khususnya dan para pensiunan Telkom lainnya, namun saya tetap menyajikan legenda ini, sekedar mengingatkan bagi siapa saja, agar kita tetap bisa bermanfaat termasuk dalam mengelola harta masing-masing
Salam sehat. (Djuhana; KJS BLA Tegallega; dari berbagai sumber)-FatchurR *