Pada hari Selasa malam, tanggal 10 Desember 2024 kembali arisan lingkungan Kompleks Perumahan Griya Cemara kelurahan Sidodadi kecamatan Kisaran Barat khusus kaum bapak digelar di kediaman bapak Hilmi Sagala (KPC Kisaran).
Kegiatan ini berbarengan dengan pengajian yang diisi tausyiah oleh ustad Dahmul Daulay S, Ah dengan tema pelihara hati, mata dan telinga
Berikut isi tausyiah beliau yang dapat kami rangkum :
Bismillahirrahmanirrahim
Saudara-saudara yang mulia, kehidupan spiritual kita sangat erat kaitannya dengan bagaimana kita menjaga pintu gerbang utama yang menghubungkan kita dengan dunia luar: hati, mata, dan telinga.
Ketiga instrumen spiritual ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kualitas rohani kita.
## Menjaga Hati
Hati adalah pusat kendali spiritual kita. Ibarat sebuah wadah, hati dapat terisi dengan berbagai macam hal; baik yang positif maupun negatif. Kita harus senantiasa membersihkan hati dari:
– Dengki dan iri hati yang dapat menggerogoti ketenangan batin
– Amarah yang merusak hubungan dengan sesama
– Prasangka buruk yang menjauhkan kita dari sikap bijaksana
Caranya? Dengan selalu membiasakan:
– Berdzikir dan berdoa
– Melakukan introspeksi diri secara berkala
– Mengisi hati dengan pikiran-pikiran positif dan kasih sayang
## Menjaga Mata
Mata adalah jendela informasi yang selalu menerima input visual. Dalam konteks spiritual, mata bukan sekadar alat melihat, tetapi juga alat untuk memahami dan merenungkan kebesaran Allah.
Kita perlu:
– Menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak baik
– Tidak memandang dengan penuh nafsu atau dengki
– Melatih mata untuk melihat kebaikan di sekeliling kita
– Membaca dan memperhatikan ayat-ayat suci serta fenomena alam sebagai bukti kebesaran Ilahi
## Menjaga Telinga
Telinga adalah pintu masuk informasi dan pengetahuan. Namun, tidak semua informasi itu baik untuk kesehatan spiritual kita. Kita harus selektif dalam:
– Mendengarkan pembicaraan
– Memilih musik dan hiburan
– Menyaring informasi yang masuk
Praktiknya:
– Hindari mendengarkan gossip atau pembicaraan yang merendahkan orang lain
– Dengarkan ceramah dan nasihat yang mendorong kebaikan
– Terbiasa mendengarkan lantunan ayat suci dan musik-musik rohani
## Kesimpulan
Menjaga hati, mata, dan telinga bukan sekadar ritual, melainkan seni spiritual yang membutuhkan latihan berkelanjutan. Ini adalah upaya sungguh-sungguh untuk:
– Membersihkan diri dari kotoran spiritual
– Meningkatkan kualitas hubungan dengan Sang Pencipta
– Membangun karakter mulia
Dengan demikian, kita tidak sekadar hidup, tetapi hidup dengan penuh kesadaran spiritual yang mendalam. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(PC Kisaran)-FR *