Pendaki Gunung Semeru tewas
Dalam organisasi P2tel Bandung terdapat kumpulan Olah ragawan pendaki (cross country) yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan. Mereka yang terdiri dari bapak-ibu pensiunan ini rata rata berumur diatas 60 tahun berencana ke Gunung Merapi. Berikut dua sajian yang bertalian dengan pendakian :
Seorang pendaki asal Gresik tewas saat mendaki G. Semeru. Korban, Bakuh Subagio (56), beralamat di Jalan Kayu 2 Nomor 1 RT05/RW04, Kecamatan Pongangan, Gresik. “Hasil pemeriksaan dokter, dia tewas akibat serangan jantung,” ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari kepada detikcom, (6/6/2013).
Ayu menerima kabar Kamis malam itu, mengungkapkan, korban minta izin mendaki paginya jam 10.00 WIB. Setelah mendaki sampai di Pos 1 sekitar 13.00 Wib, kondisinya memburuk. Hingga harus dievakuasi petugas. “Sore itu langsung dievakuasi melalui jalur Ranupane-Tumpang” tutur Dewi.
Sesampai di Tumpang, Kabupaten Malang, lanjut Dewi, korban dilarikan ke RS terdekat. “Sempat ada penanganan medis. Namun, nyawa korban tidak tertolong,” sambung Dewi. Menurut dia, hasil diagnosa tim medis : Kematiannya akibat penyakit jantung yang diderita. Jenazah korban juga sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
(ThW; bahan dari mpr/mpr; Muhammad Aminuddin; http://news.detik.com/read/2013/06/07/003718/2266641/10/pendaki-asal-gresik-tewas-di-gunung-semeru)-FR
Tambahan untuk melengkapi tulisan diatas :
Mendaki gunung merupakan kegiatan yang cukup banyak peminatnya sekarang. Kegiatan alam bebas ini memang menjanjikan kenikmatan. Kenikmatan yang bahkan sampai sekarang hanya mereka yang berhasil mendaki sampai ke puncak yang tahu.
“Because it is up there..” ujar seorang pendaki terkenal Inggris menggambarkan kenikmatan itu. Bagi pendaki sejati, kenikmatan sampai puncak gunung sulit digambarkan kata-kata. Yang jelas mendaki gunung adalah kegiatan menyenangkan dan relatif mudah. Tidak seperti arung jeram, panjat tebing atau menyelam, yang memerlukan keahlian khusus.
Kesenanganan ini juga karena meyaksikan keindahan dan keagungan alam. Namun hati-hati, dibalik keindahan, gunung juga menyimpan bahaya bagi pendaki. Sejak 1492 saat pendakian gunung pertama dilakukan hingga kini, sudah ratusan mungkin ribuan orang tewas di atas gunung. Banyak faktor pembuat gagal lalu tewas ketika sedang mendaki atau menuruni gunung. Faktor yang biasanya menjadi penyebabnya :
1. Fisik Dan Mental
Ketidaksiapan fisik dan mental menjadi faktor yang cukup tinggi sebagai penyebab kematian para pendaki gunung. Fisik-mental lemah menjadi mangsa empuk alam gunung yang liar. Apalagi jika mendaki gunung dengan ketinggiannya lebih dari 4000 meter yang oksigen begitu tipis.
Meski kini ada alat bantu oksigen tetapi jika fisik lemah, alat bantu itu seperti tak ada artinya. Mental pun demikian. Pendaki gunung diharuskanbermental pantang menyerah, bersikap tenang dan tidak mudah panik. Ingat, alam liar pegunungan tidak pernah menoleransi kekurangan-kekurangan itu. Maka persiapkan fisik dan mental Anda sebaik mungkin.
2. Kurang Pengetahuan
Pengetahuan tentang gunung yang akan didaki adalah mutlak. Banyak pendaki remaja-pemula tewas di gunung karena minimnya pengetahuan meliputi : Tentang tinggi gunung, karakteristik cuaca, pengetahuan tentang flora dan fauna yang biasa hidup di pegunungan, pengetahuan tempat berbahaya di atas gunung hingga tentang tindak penyelamatan
3. Cuaca Buruk
Cuaca diatas pegunungan sulit ditebak, kadang saat itu musim kemarau bisa saja di atas gunung hujan lebat. Cuaca buruk bukan penyebab langsung kematian, tetapi efek yang ditimbulkan kerap jadi penghalang pendakian.Misal jalan jadi becek dan licin atau udara begitu menjadi dingin.
4. Tersesat
Banyak pendaki gunung tersesat. Ini bisa terjadi karena mereka terpisah dari rombongan, mencoba jalur baru atau bahkan disebabkan oleh kesalahan sepele, tidak membawa kompas. Saat orang tersesat biasanya mereka berputar di tempat yang sama, mereka mengalami disorientasi,
bingung, kalut tanpa persediaan makanan yang cukup. Saat itulah maut mengintip.
(Yayat Suratmo; http://kabarinews.com/penyebab-kematian-pendaki-gunung/31644)-FatchurR