Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan resistensi antibiotik sebagai ancaman global karena dapat menyebabkan keparahan penyakit, kecacatan, hingga kematian. Berikut sejumlah kesalahan pemakaian antibiotik yang banyak dilakukan masyarakat.
1-Beli tanpa resep dokter
Perwakilan WHO Indonesia, Benjamin Sihombing mengungkapkan, beli antibiotik tanpa resep dokter itu kesalahan yang terjadi di negara berkembang. Dia jelaskan, antibiotik hanya dapat digunakan berdasar resep dokter yang sudah menentukan diagnosis bahwa penyakit yang diderita disebabkan bakteri.
“Di negara miskin dan berkembang, pengawasan pada farmasi lemah sehingga antibiotik bisa dijual bebas dan untuk berbagai penyakit,” kata Benjamin dalam konferensi pers Peringatan Pekan Kesadaran Antibiotik Dunia atau World Antibiotic Awareness Week di RS UI, Depok, (21/11). Pekan Kesadaran Antibiotik Sedunia diperingati pada 18-24/11/2019.
2-Beli Online
Perkembangan digital membuat peredaran antibiotik ikut berpengaruh. Banyak orang mendiagnosis diri sendiri berdasar keterangan di media dan internet lalu beli obat antibiotik seperti amoxcillin secara daring.
3-Beli Antibiotik yang berbeda
Banyak masyarakat negara berkembang seperti Indonesia beli obat antibiotik yang tidak sesuai resep dokter. Salah satunya dosis tidak sesuai. “Banyak masyarakat beli obat setengah saja. Atau, kalau kemahalan, cari yang mirip-mirip,” katanya. Hal ini, terjadi karena kondisi ekonomi yang lemah.
4-Menggunakan pada penyakit yang tidak perlu
Antibiotik sering dianggap penyembuh segala penyakit. Padahal, antibiotik hanya boleh untuk penyakit yang disebabkan bakteri dan terbukti melalui uji lab. “Sebanyak 80% penyakit tidak perlu antibiotik,” ujar Ketua Komite Pencegahan Resistensi Antimikroba Nasional, Hari Paraton, dalam saat yang sama.
Umumnya, penyakit ini bersifat infeksi berat seperti infeksi kandung kemih, usus buntu, tipes, radang otak, radang paru-paru, dan TBC. Penyakit yang disebabkan virus, parasit, dan jamur seperti batuk, pilek, flu, radang tenggorokan, campak, cacar air, bisul, dan diare tidak perlu menggunakan antibiotik.
(Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191121190711-255-450433/kesalahan-kesalahan-umum-dalam-pemakaian-antibiotik)-FatchurR *