Waspadai tisu toilet
Jakarta, Selain tidak boleh pakai tisu wajah untuk cebok, ada juga imbauan untuk berhati-hati memakai tisu toilet karena bisa menularkan virus kanker. Serba salah bukan? Menurut dokter ahli kanker, imbauan tersebut lebay.
Sepintas cukup masuk akal untuk mewaspadai tisu toilet atau tisu gulung saat cebok, mengingat tisu tersebut sepanjang hari berada di toilet. Kuman-kuman yang ada di toilet sangat mungkin hinggap lalu tumbuh di permukannya, termasuk HPV (Human Papilloma Virus) penyebab kanker serviks.
“Kalau saya bilang, itu bahasa Jermannya ‘lebay’ (berlebihan). Jamur masih mungkin (tumbuh di tisu), tapi kalau virus tidak,” kata Dr Andhika Rachman, SpPD, FINASIM, ahli kanker dari RS Dharmais saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Jumat (9/11/2012).
Menurut Dr Andhika, tisu memiliki sifat menyerap atau mengabsorbsi air, baik yang terpercik secara langsung maupun dalam bentuk uap. Jamur memang mudah tumbuh dalam tisu yang lembab, tetapi tidak demikian halnya dengan bakteri dan virus yang biasanya lebih suka hinggap dan tumbuh di jaringan hidup.
Lebih tidak masuk akal lagi kalau disebutkan bahwa virus yang menempel di tisu bisa menular ke orang yang menggunakannya untuk cebok. Dr Andhika menjelaskan, butuh paparan yang lebih kuat dari sekedar usapan tisu untuk bisa terjadi infeksi. Apalagi kulit punya pertahanan berupa sel squamosa.
“Pertahanan kita sebenarnya cukup kuat kok. Harus sampai erosi (lapisan squamosa) dulu baru bisa infeksi. Dan HPV tidak ditularkan dengan cara itu (melalui tisu), sebab virus tersebut menempel di jaringan epitel. Bukan di tisu,” kata Dr Andhika.
Kanker serviks atau leher rahim termasuk salah satu kanker paling mematikan pada perempuan. Salah satu pemicunya adalah infeksi HPV terutama tipe 16 dan 18, yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin serta menjauhi perilaku seksual berisiko misalnya suka gonta-ganti pasangan.
(up/nvt; http://health.detik.com/read/2012/11/09/152630/2087331/763/dokter-tisu-toilet-tularkan-virus-kanker-itu-lebay)-FatchurR