Kejahatan Cyber ke UKM meningkat
JAKARTA – Hasil laporan Symantec soal ancaman keamanan menyebutkan sepanjang 2012 terjadi peningkatan serangan. Peningkatan serangan pada tahun lalu mencapai 42 persen dibandingkan tahun 2011. Hasil laporan Symantec menyebutkan tujuan serangan memang masih sama yaitu pencurian kekayaan intelektual, serangan spionase cyber yang menyerang sektor manufaktur dan usaha kecil.
Sektor ini kini memiliki porsi serangan 31 persen. Menurut Direktur Senior System Engineering and Alliance, Asia Routh Region, Raymond Goh, sebenarnya usaha kecil menengah (UKM) bukanlah target sesungguhnya. UKM dijadikan jalan untuk mencapai tujuan sebenarnya yaitu perusahaan besar yang berhubungan dengan UKM melalui teknik watering hole.
“Penjahat cyber tidak menunjukkan penurunan. Mereka masih mencari cara baru untuk mencuri informasi dari seluruh organisasi dan perusahaan,” ujar Raymond di Jakarta Kamis (18/4).
Menurut Raymond, usaha kecil dinilai kurang peduli terhadap keamanan. Serangan kepada UKM biasanya melalui web. Kasus serangan pada web meningkat 30 persen dan kebanyakan adalah serangan pada web usaha kecil. Teknik serangan watering hole digagas dan dipopulerkan oleh Kelompok Elderwood.
Pada 2012 berhasil menginfeksi 500 perusahaan dalam sehari. Skenarionya penyerang memanfaatkan kelamahan pertahanan suatu perusahaan untuk melumpuhkan keamanan perusahaan lain yang lebih tinggi. Selain UKM, kejahatan cyber juga menimpa sektor manufaktur yang memiliki kekayaan intelektual dan pengetahuan.
Serangan ke perusahaan yang berada di rantai suplai dilakukan untuk mendapatkan inforamasi yang lebih besar dan berharga. Raymond menegaskan serangan ke perusahaan yang memiliki pengetahuan mengalami peningkatan 27 persen. . (hay/E-6; http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/117743)-FatchurR