Solusi berpikiran adil
Kisah nyata, Disebuah desa yg subur, hiduplah 2 lelaki bersaudara. Sang kakak tlh berkeluarga dgn 2 orang anak, sedangkan si adik masih melajang. Mereka menggarap satu lahan berdua dan ktka panen, hasilnya mereka bagi sama rata.
Disuatu malam setelah panen, si adik duduk dan berfikir. “pembagian ini tidak adil, harusnya kakakku yg mendapat bagian lebih banyak karena dia hidup dengan istri dan kedua anaknya. “Maka dimalam yang sunyi itu diam2 dia menggotong satu karung padi miliknya dan meletakkanya dilumbung padi milik kakaknya”.
Ditempat yg lain, sang kakak juga berfikir, “pembagian ini adil jika adikku mendapat bagian yang lebih banyak, karena ia hidup sendiri, jika terjadi apa2 dengannya tak ada yang mengurus, sedangkan aku ada anak dan istri yg kelak merawatku.”
Maka sang kakak bergegas mengambil satu karung dari lumbungnya dan mengantarkan dengan diam2 ke lumbung milik sang adik. Kejadian ini terjadi bertahun-tahun. Dalam benak mereka ada tanda tanya, kenapa lumbung padi mereka seperti tak berkurang meski telah menguranginya setiap kali panen?
Hingga disuatu malam yang lengang setelah panen, mereka berdua bertemu ditengah jalan. Masing2 mereka menggotong satu karung padi. Tanda tanya dalam benak mereka terjawab, seketika itu mereka saling memeluk erat, mereka terharu ber urai air mata menyadari betapa mereka saling menyayangi.
Beginilah seharusnya kita bersaudara. Jangan biarkan Harta menjadi pemicu permusuhan melainkan menjadi perekat yg teramat kuat diantara saudara. Tuhan telah menanamkan cinta pada hati mereka yg mau lelah memikirkan nasib saudara2 mereka.
Tuhan tak akan membiarkan kita kekurangan jika kita selalu berusaha mencukupi kehidupan orang lain. Tuhan tak akan menyusahkan kita yg selalu berusaha membahagiakan orang lain. (Ir. Komarudin; https://www.facebook.com/untukyangtercinta/posts/744670632262765)-FR