Makanan sedekah
Berikut Saya pernah postIng sebuah warung yg dapat minum secangkir kopi yang disedekahkan, kiriman dari milis tetangga :
Kuliner khas Pekalongan tersebar di berbagai sudut Indonesia. Nasi megana Pekalongan, tak ada duanya di Inggris dan Paris sekali pun.
Kini, ada satu lagi keistimewaan Pekalongan, ialah hadirnya Warung Sodaqoh. Ini warung khusus untuk para fakir miskin dan kaum dhuafa. Sesuai dengan namanya, warung itu memang diperuntukkan bagi mereka orang-orang yang tidak mampu.
Namun siapapun boleh ikut makan di situ. Tidak akan dipungut bayaran. Bagi siapa saja yang merasa lapar, ingin makan tapi tak punya uang, bisa mampir ke warung yang buka tiap hari jam 06.00 – 09.00 itu. Lokasi tepatnya di sisi timur Alun-Alun Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Menu makanan cukup beragam. Adai nasi megana, opor ayam, telur ceplok, sayur lodeh, telur bacem, rendang daging. Semuanya diletakkan di atas meja panjang yang ada di situ. Siapa saja bebas memilih menu kesukaannya. Boleh juga memesan teh hangat atau pun es teh.
Setiap hari lebih dari lima orang melayani warga yang akan makan di situ dengan sepenuh hati. Sedangkan para pelanggannya, berlatar belakang berbagai macam profesi. Sebagian besar adalah golongan tidak mampu. Diantaranya para tukang becak, kuli panggul, pengemis, dan sebagainya.
Lantas siapakah dermawan yang punya inisiatif untuk membuka warung khusus warga miskin ini? Sang dermawan menolak disebutkan namanya. Seperti yang disampaikan Karmin (30), salah seorang warga yang diberi amanah untuk melayani warga. “Beliau berpesan, kalau ada yang tanya, bilang saja dari hamba Allah,” ujarnya.
Waduh, ya, wis. Sebagai sesama manusia sudah seharusnya kita berbagi. Bagi yang di NTT atau di Entikong, atau di Siborong-borong, dan lain-lainnya pas ja 06-09 kelaparan dan tak punya duit, tentu tak perlu ke Pekalongan. Pastilah di sekitar masing-masing ada orang baik, si hamba Allah itu. (Apung GWAP)-FR