Memanaskan mesin mobil yang salah kaprah
Jakarta, KompasOtomotif – Memanaskan kendaraan (mobil) di pagi hari atau sebelum berkendara menjadi ritual wajib yang kerap dilakukan para pemilik kendaraan. Ternyata, kebiasaan tersebut sudah tidak lagi relevan dengan teknologi modern yang ada di kendaraan saat ini.
Seperti dijelaskan Warsino, Sevice Head Tunas Toyota Dewi Sartika, memanaskan mobil tidak perlu pada kendaraan model baru. Pasalnya, mobil kini menggunakan teknologi electric fuel injection (EFI). Dengan teknologi itu seharusnya sudah tidak perlu lagi memanaskan mesin saat ingin digunakan. Ini berbeda dengan mobil dengan mesin berkarburator, yang menggunakan choke dan platina.
“Semua sudah diatur dengan sistem elektrik yang disetel sedemikian rupa lewat program komputerisasi. Jadi, saat kunci mobil diputar ke posisi on, lampu-lampu pada spidometer menyala, mobil bisa langsung diajak berkendara,” ujar Warsino kepada KompasOtomotif beberapa waktu lalu.
Kebiasaan memanaskan mesin mobil ini juga sudah lama tidak dilakukan oleh Warsino. Sampai saat ini, dia mengaku tidak pernah mendapatkan kendala apapun yang dikarenakan tidak memanaskan mesin.
“Saya tidak pernah memanaskan kendaraan ketika akan berangkat bekerja. Saya masuk kendaraan saat mesin mati, saya nyalakan, kemudian saya langsung saja jalan. Sampai saat ini tidak pernah ada kendala apa-apa,” ucap Warsino.
Jika dipanaskan lebih dulu apalagi lama, BBM terbuang sia-sia. Gas buang yang dihasilkan mengganggu kondisi udara bersih di sekitar rumah, dan justru merugikan diri sendiri dan orang lain. (Azwar Ferdian; http://otomotif.kompas.com/read/2015/07/14/113311615/Salah.Kaprah.Soal.Memanaskan.Mesin.Mobil)-FatchurR