PEMERINTAH menargetkan waktu tunggu pelayanan kapal dan barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, diturunkan dari 6 hari jadi 4 hari pada Oktober-Desember mendatang. “Dwelling time kita mau buat 3,5-4 hari. Ini dilakukan segera dan dibuat timeline kapan harus selesai,” kata Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo seusai rapat koordinasi membahas dwelling time di Jakarta.
Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil itu juga hadir Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Indroyono mengatakan rencana percepatan dwelling time itu diupayakan selesai Oktober atau Desember, dan salah satu hal yang bisa dilakukan ialah mempermudah proses birokrasi dengan mengurangi jumlah laporan surveyor (LS).
“LS kita kurangi jumlahnya, yang tidak perlu, tidak usah pakai LS. Tim dari bea cukai dan otoritas pelabuhan lebih memperketat di pre-custom dan post-custom. Kalau bisa sehari. Selain itu, diupayakan pelabuhan tidak dijadikan tempat penimbunan barang,” ujarnya. Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan beberapa perbaikan dari sisi kinerja kementerian dan lembaga akan dilakukan.
“Ada 15 instansi yang terlibat, harus diperbaiki, aturan, praktik, memperkuat single window (satu pintu), dan single submission (penyampaian data dan informasi secara tunggal),” jelas Sofyan. Terkait dengan data rekening oknum yang terlibat pada kasus suap dwelling time, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf mengatakan pihaknya masih menunggu permintaan dari kepolisian.
Diakuinya, belum ada pihak polda yang datang untuk meminta data rekening. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menge-luhkan lamanya waktu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/14153/Pemerintah-Targetkan-Dwelling-Time-Empat-Hari/2015/08/07)-FatchurR
