Dakwah Jin (TA 123)
Pada suatu saat, serombongan jin melewati Rarulullah SAW saat beliau sedang membaca ayat-ayat suci Al Qur’an. Satu diantara jin tersebut berseru kepada teman-temannya, “Sssssst …… dengar ….. dengar”. Dan semua jin tersebut berhenti sejenak mendengarkan suara Nabi melantunkan firman Allah.
Bangsa Arab, sejak sebelum Islam memiliki kesusastraan yang tinggi. Mereka mahir menciptakan syair2 pujian, baik kepada leluhur maupun dewa-dewa mereka. Tapi yang dilantunkan Rasulullah, bukanlah syair, melainkan firman Allah. Mereka termasuk para jin kagum dan takjub.
Mereka belum pernah dengar rangkaian ayat2 yang tersusun dari kata2 indah dan benar, apalagi Rasul menyampaikannya runtut dan tertib, sekalipun beliau buta huruf. Seusai mendengarkan kalam Allah itu, para jin kembali ke kaumnya dengan beriman dan melakukan da’wah menyerukan kebenaran kitab Al Qur’an.
Kejadian ini diabadikan Allah dalam Al Qur’an, surat al-Jin [72] ayat 1-2 dan surah Al-Ahqaaf [46] 29-32 ; Allah memasukan peristiwa ini di dalam Al Qur’an yang pasti akan dibaca oleh umat-Nya sampai akhir jaman, tentu bukan tanpa maksud. Salah satunya mengingatkan kaum manusia, makhluk yang lebih tinggi dari jin.
Sedang jin saja hatinya bisa luluh. Juga, bahwa Islam itu sederhana tidak rumit sehingga merekapun mampu berda’wah.Bagaimana halnya dengan manusia? Yang diciptakan sebagai makhluk yang paling tinggi diantara semua makhluk cintaan-Nya, mampukah untuk menerima kebenaran dan berda’wah? Wallahu a’lam bishawab; (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR