Fauna Indonesia-Capung-Ada di sawah sampai di gunung
Kita semua pasti mengenal binatang capung. Capung hidup di sekitar kita, di kota dan di desa, di kampung dan di gunung, di sawah dan di lembah. Anda pernah bermain dengan capung bukan? Misalnya menangkap, mengamati dan sebagainya.
Capung ini jenisnya (spesiesnya) banyak. Di dunia sekitar 3000 jenis. Di Indonesia, saya tidak tahu persis, tapi di daerah Banyuwangi, Jatim ada 54 jenis yang telah di data. Tentu di daerah lain sama atau malah lebih banyak. Capung dibagi menjadi dua kelompok besar (infraordo), yaitu capung dan capung jarum (yang ekornya runcing). Mari kita bahas satu persatu.
1-Capung
Capung atau bahasa biologinya Anisoptera umumnya bertubuh relatif besar dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping, baik ketika terbang maupun diam. Nama daerahnya bisa bermacam-macam dan tergantung juga dengan bentuk dan besar badannya, misalnya : semprang, dodok erok, kotik (Jawa), sibar-sibar. Beberapa jenis merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Oh ya, anda bisa menambahkan nama daerahnya ?
2-Capung Jarum
Capung atau bahasa biologinya Zygoptera umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki ekor yang kurus ramping mirip jarum, jika hinggap sayapnya tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.
Nama daerahnya bisa bermacam-macam, misalnya : papatong (Sunda), kinjeng, coblang (Jawa), kasasiur (Banjarmasin), tjapung, dan kantolleng (Bugis). Oh ya, anda bisa menambahkan nama daerahnya ?
Daur Hidup atau Metamorfosis Capung dan Capung Jarum
Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air.
Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.
Sebagian besar hidup capung dihabiskan berbentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora ganas. Nimfa capung yang berukuran besar dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.
Pada saat kawin, sang jantan menangkap ekor betinanya dan menjepitnya di belakang kepala, semantara sang betina melipat ekornya lewat bawah perutnya, ujung ekor dipakai untuk mengambil sperma dari alat kelamin sekunder laki-laki di bagian depan perutnya.
Pada saat mereka kawin, kalau dilihat akan membentuk gambar yang bisa berupa lingkaran, gambar daun waru atau hati atau setengah lingkaran. Saya pernah sewaktu jalan-jalan ke sawah-swah melihat capung sedang kawin dan sempat memotretnya (lihat gambar terlampir).
Siklus hidup capung dapat dilihat di gambar.
Capung di Kehidupan Manusia
Di beberapa daerah nimfa yang hidup di air ini ditangkap dan dimasak sebagai makanan. Memang bentuknya mirip dengan udang. Selain bisa menjadi makanan, larva capung juga menjadi hama, terutama peternak pembibitan ikan, sebab larva ini memakan anak ikan.
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Dragonfly dan http://www.belajarbagus.net/2015/06/klasifikasi-capung.htmlhttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/01/30/206549616/54-jenis-capung-ditemukan-di-banyuwangi ; Widartoks 2016; dari grup FB-ILP)FR