Empan Papan
Empan, landhep,tajam.
Ora mempan, tidak tajam, tumpul.
Papan, papan, tempat, media.
Ada ber-macam2 senjata tajam maupun tumpul, mulai dari silet, gunting, pisau, gergaji, kapak, palu, godam dsb. semuanya mempunyai fungsinya masing-masing, sesuai dengan tempat maupun barang yang menjadi sasaran.
Sama alatnya, sama sasarannya, kalau tidak tepat penggunaan, hasilnya akan berbeda. Untuk menusuk, menggores, memotong, mencincang dan mengiris, tentu berbeda. Menggunakan dengan tepat tajamnya pisau, kalau tidak, bisa melukai diri sendiri. “Bagai mana cara ngempanke pisau”.
Demikian juga tajamnya lidah dan tajamnya pena bisa untuk hal yang bermanfaat bagi kehidupan, namun juga bisa menjadi penghancur kehidupan. Sikap dan tindakanpun juga demikian, harus bisa menempatkan diri sesuai tempat dan keadaan, serta situasi dan kondisi.
Seperti biasa Pak Mardjimun diundang untuk memberi penyuluhan, kali ini ke kelompok Karang Taruna Kalurahan Cangkring. Tema yang disampaikan adalah tentang ; Wira usaha bagi anak muda. Pak Mardjimun sudah menyiapkan ” senjata ” dengan banyak mempelajari tentang kewirausahaan dari berbagai referensi.
Iapun menyampaikannya dengan cara yang bisa diterima oleh anak muda, dengan lap top dan layar monitor, bahkan penampilannya juga dengan gaya anak muda. Walau demikian ada juga peserta yang tidak memperhatikan sama sekali, asyik dengan gadget mahalnya, tidak “empan papan”. Kalau hanya mau main gadget ya jangan disitu.
Petuah Simbah : ” Yen njagong manten, ya ora kaya yen ana ing layatan, yen nonton wayang ya ora kaya yen nonton balbalan. Artinya : Kalau ke tempat acara perkawinan, tentu gak sama dengan saat melayat. Kalau menonton wayang berbeda dengan nonton bola” ((Dyon Soemodihardjo; dari grup WA-VN sumber dari @SUN)-FR