Senjakala marketer tua
Hari Jumat yang lalu, saya upayakan hadir ke event Telkom Craft, sebuah Pameran Nasional yang menampilkan UKM binaan Telkom yang telah lolos proses kurasi dan UKM binaan Himbara sebagai wujud sinergi BUMN.
Sejatinya saya sempat kesasar. Di sebelahnya ada gelaran pameran lain yg berjudul Travel Fair. Sempat ikut antri beli tiket seharga Rp.35.000,-, padahal Telkom Craft sendiri gratis untuk umum. Tapi tak apa, harus bisa mengambil hikmahnya.
Hikmah tersembunyi, di sebuah stand saya memperoleh sebuah Majalah Marketing dengan topik utama SENJAKALA MARKETER TUA. Judul menggelitik, apalagi saya hadir membawa beban sebagai warga BPTg, komunitas bisnis yang dominan dengan para orang tua. Sebuah kebetulan yg bagus, menurut saya.
Kemajuan teknologi merubah perilaku manusia. Demikian juga di bidang bisnis, pasar, dan tentu saja MARKETING. Perubahan teknologi telah merubah perilaku konsumen saat ini untuk lebih banyak berinteraksi dengan internet.
Mereka disebut konsumen digital yang banyak diisi anak2 muda. Di masa datang, konsumen inilah yang akan mendominasi pasar. Untuk menghadapi “digital konsumen” perlu menggunakan “digital marketing”, yang tentu banyak diisi anak muda yang lebih cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi masa kini.
Lalu, harus bagaimana para marketer tua? Di sini ada relevansi yg kuat antara fenomena itu dengan program seminar BPTg yang InshaAllah telah diselenggarakan pada 22/3/17, di Ballroom Grand Hotel Asrilia Jl.Pelajar Pejuang ’45 No.123 Buah Batu BDG dengan topik “Winning Competition in Digital Era