Menjelang dan pasca dilaksanakannya RAKERNAS P2Tel tanggal 3 dan 4 Mei 2017 di Bandung, berkembang diskusi, baik langsung maupun lewat group-group media sosial seputar rancana PP menaikkan iuran anggota P2Tel dari 0,3% menjadi 1% MP. Pro dan Kontra kenaikan iuran mewarnai diskusi tersebut, bahkan dalam acara Rakernas wacana itupun tidak ketinggalan menjadi salahsatu bahasan.
Pada dasarnya seluruh peserta dari 115 cabang seluruh Indonesia sepakat bahwa iuran perlu ditingkatkan yang tujuan utamanya guna meningkatkan pelayanan kepada anggota PMP. Namun yang menjadi catatan dan pertanyaan adalah :
a. apakah perubahan iuran dari 0,3% menjadi 1% telah melalui hitungan yang pas.
b. bagaimana skhema sharing dari kenaikan tersebut dengan Cabang
c. apakah perubahan iuran tersebut akan memberi dampak yang langsung bisa dirasakan oleh PMP.
Khusus pertanyaan terakhir diatas tentunya dengan mudah bisa dijawab yaitu sangat tergantung dari sejauhmana Pengurus disetiap Cabang bisa mengoptimalkan dana yang dialokasikan ke cabang masing2. Penulis mungkin salahsatu dari peserta Rakernas yang menyatakan setuju dengan kenaikan iuran tersebut tetapi dengan usulan agar kenaikannya bukan dari 0,3% menjadi 1%.
Tetapi dikisaran 0,5% atau 0,6%. Usulan ini didasari pertimbangan bahwa dibeberapa cabang P2Tel telah membuat kesepakatan dengan PMP di cabang masing-masing tentang iuran lokal yang peruntukannya juga guna lebih meningkatkan pelayanan kepada PMP di cabang masing-masing.
Meskipun demikian, kesemuanya ini dalam batas wacana karena Risalah Hasil Rakernas pada tanggal 3 dan 4 Mei 2017 di Bandung telah disepakati dan nantinya akan diambil keputusannya pada Munas yang akan datang atau pada saat yang dianggap paling tepat.
Selamat mewakafkan waktu dan salam…..(mus pc mks)-FR.
