Jejak Dakwah P.Diponegoro Masjid Langgar Agung Magelang
Magelang-Masjid di Magelang memiliki sejarah panjang dakwah Pangeran Diponegoro. Bernama Masjid Langgar Agung, berada di Dusun Kamal, Desa Menoreh, Kec-Salaman, Kab-Magelang. Masjid ber-menara 25 meter dan didominasi warna hijau itu dulu dibangun dari bekas bangunan musala kecil.
Musala itu diyakini tempat semedi atau pertapaan sekaligus lokasi dakwah P. Diponegoro. “Titik tempat pertapaan itu kini jadi pengimaman di dalam masjid,” jelas pengelola Masjid Langgar Agung, KH Ahmad Nur Shodiq saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (10/6/2017).
Dia jelaskan, setelah Indonesia merdeka 1945, lokasi musala P. Diponegoro sempat rata dengan tanah karena diobrak abrik tentara penjajah. Pemkab Magelang mendatangi lokasi itu untuk pendataan tempat2 bersejarah. Pemerintah berencana membangun batu tulis atau prasasti karena tempat itu salah satu petilasan atau peninggalan P. Diponegoro.
“Tapi masyarakat menolak dan minta dikembalikan seperti fungsi sebelumnya, yakni dibangun tempat ibadah berupa masjid,” ungkap Ahmad. Akhirnya, 1946 masjid dibangun oleh TNI, bersama masyarakat sekitar. “Tapi (pembangunannya) sempat berhenti lagi karena ada pemberontakan PKI,” imbuhnya.
Pembangunan dilanjutkan kembali setelah pemberontakan mereda, sampai 1972. Sempat terjadi kebingungan dalam penamaan tempat ibadah ini. Sebab berjarak 100 meter juga ada Masjid Agung. “Takmir ke-1 H Fathoni yang juga ortu saya mengusulkan agar diberi nama Langgar Agung, karena sudah ada masjid. Tapi sebetulnya ini adalah masjid,” ungkap Ahmad.
Sejak diresmikan tahun 1972 hingga kini, Masjid Langgar Agung belum pernah mengalami pemugaran. Untuk perawatan, pengelola masjid masih mengandalkan sumbangan dari jamaah, mengingat pemerintah belum memberikan bantuan.
Masjid dengan lebar 8 mt dan panjang 18 mt itu sebagai tempat ibadah oleh masyarakat dan santri pondok pesantren Nurul Falah yang satu kompleks dengan masjid. Selama Ramadhan seperti saat ini, masjid ramai jadi pusat kegiatan ibadah. Mulai dari salat fardu jamaah, tarawih, tadarus, buka bersama, dan kegiatan ibadah lain. (sip/sip; Pertiwi; http://detik.id/6fFmJr