Bandung Diriung Bandung
Kata kata yang terdengar dari tembang orang tatar Parahyangan ini banyak memotivasi diri untuk betah jadi penduduk kota Bandung, bahkan akhirnya sampai memasuki masa pensiun.
Kini setelah ber-tahun2, kota ini makin padat, macet dan penuh polusi. Itu sebabnya, ditengah kesibukan, kadang keluarga sesekali kuajak menikmati udara gunung seputaran Bandung. Kini saat tubuh menua, kebutuhan udara bersih dan sejuk ini makin masif bukan hanya untuk diriku tetapi juga bagi anak cucu kesempatan itu tak setiap saat bisa kudapat.
Sampai suatu ketika saat berdiri dipuncak gedung, kuamati kota yang kucintai ini dari segala penjuru.
Nampak area dibawah makin padat dan orang berlomba membangun rumah hunian menjulang kearah atas. Ada istilah Bandung yang dulu kota kembang, kini mulai jadi hutan beton yang penuh kecongkakan.
Sambil menikmati taman atap rumah, muncul khayalan seandainya tiap puncak bangunan dibuat kebun bunga atau sayuran, apalagi ada rumah etnik ditengahnya, rasanya warga kota bisa tetap dapat suasana Bandung baheula yang hijau sekalipun ditengah kota. Mungkinkah ? Semoga! (Soenarto SA; dari grup WA-VN)-FR