(Bagian 2, bersambung)
- Pie Susu Bali
Wisata lainnya adalah kunjungan ke home industri Pie Susu Bali. Produksi kue ini identik/mirip dengan produksi Bakpia di Yogyakarta, karena hanya melakukan pembuatan produksi di rumah saja
Mereka tidak menggunakan mesin2 canggih dan gedung/gudang yang mahal), home industri ini dapat merekrut puluhan sampai ratusan karyawan dan pemasaran produksinya tidak hanya di dalam kota saja, tapi sampai ke luar kota bahkan sampai keluar pulau atau keluar negeri.
Karena waktu yg tersedia untuk setiap kunjungan hanya 1 jam, maka observasi ke home industri pie susu di Bali ini, terasa kurang lengkap atau kurang representatif, karena tidak tersedia waktu yg cukup untuk pengumpulan data lainnya seperti data kuantitatif ttg demand, supply, kemampuan jumlah produksi, biaya pokok penjualan, biaya operasional, omzet, margin/laba, lokasi2 strategis untuk menjual barang produksi termasuk sistim promosinya dll.
Yang penting sharing info ini diharapkan dapat menambah semangat Pepeng untuk meningkatkan usaha/bisnisnya atau mendorong/menginspirasi Penstel agar bisa memulai/membuka usaha/bisnis untuk mengisi waktu waktu senggangnya di masa/periode pasca pensiunnya.
Dari kunjungan kami setelah mengobservasi salah satu home industri pie susu di Jl Ngurah Rai Bali, dapat kami jelaskan dan visualisasikan sbb :
Proses produksi atau cara pembuatan Pie Susu, pertama2 sejumlah telur dan Terigu di mixer sampai bercampur menjadi adonan yang halus. Adonan tsb kemudian dibawa kebagian pencetakan untuk dicetak dengan ukuran yang standard, lalu dilapisi terigu supaya tidak lengket.
Setelah itu hasil cetakan dibawa ke bagian penghiasan pie susu. Adapun susu yg dipergunakan adalah susu murni Carnation. Selanjutnya hasil cetakan yg sudah diberi susu dioven dengan dengan suhu antara150 derajat sampai 200 derajat.
Setelah dioven 3 jam jadilah Pie Susu yg siap di Packing untuk dibawa ke showroom/toko pengecer lainnya atau dikirim ke luar kota atau keluar pulau. Bersambung…… (Pujiono; dari grup WA-BPTg)-FR
