Embun Pagi- Oksigen
Ber-milyar2 manusia dan hewan butuh oksigen untuk bernafas. Oksigen ini dihisap hidung atau mulut, dikirimkan ke paru2 yang dengan konstruksi bilik2nya yang sempurna, menyerahkan ke ujung2 serabut pembuluh darah untuk dibawa ke jantung dan akan dipompa dibagikan ke seluruh bagian tubuh.
Semua titik bagian tubuh butuh oksigen untuk melanjutkan denyut kehidupan. Semua, mulai dari ujung kulit kepala sampai ke dasar kulit telapak kaki, mulai dari sumsum di tulang belakang sampai ke lapisan kulit terluar.
Bila aliran darah yang membawa oksigen ke salah satu bagian tubuh terganggu, tempat itu akan kekurangan oksigen, maka bagian tubuh itupun akan terganggu. Sistim sirkulasi darah pula yang mengagkut sisa pembakaran berupa CO2 melalui hembusan nafas kita melalui hidung atau mulut.
Cucuku, Allah yang memberikan kehidupan kepada makhluk2-Nya dan Allah pula-lah yang menyediakan oksigen yang berlimpah di atmosphir. Dari manakah sumber oksigen itu? Oksigen dihasilkan dari hasil fotosintesis daun tetumbuhan yang menyerap sisa pembakaran CO2 dan menghasilkan Oksigen atau O2.
Allah mengatur pasangan kehidupan yang serasi yang saling bertautan fungsi, manusia dan hewan membutuhkan oksigen (O2) dan membuang Carbon dioksida (CO2) sedangkan tumbuhan menyerap CO2, zat asam arang dan menghasilkan O2, zat asam. Keduanya saling menunjang dalam kehidupan.
Betapa pentingnya manusia diperintahkan menjaga kelestarian lingkungan, demi kehidupannya sendiri. Dalam Kitab Suci ada ayat2 Allah melarang melakukan perusakan apa yang telah dibuat-Nya seimbang. Allah mengancam menurunkan azab dan bencana bagi yang melakukan perusakan.(QS Al A’raf 7:56)
Penyumbang Oksigen yang terbesar di atas bumi ini adalah lautan. Sejak lebih kurang 3,8 milyar tahun lalu telah hidup di dalam laut plankton, ganggang biru-hijau (Cyanophyta). Makhluk ini diciptakan Allah seperti halnya tanaman di darat, berfoto-sintesis. Keberadaannya di lautan secara besar2an mengubah komposisi atmosfir bumi dari zat asam arang CO2 menjadi atmosfir yang kaya akan zat asam O2.
Perbandingan antara luas daratan dan lautan, 29% dibandingkan dengan 71%, adalah perbandingan yang tepat dan seimbang. Bila daratan terlalu luas, pasokan Oksigen dan uap air untuk membentuk hujanpun kurang, terjadi kekeringan dan kekurangan oksigen. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR