Aku cinta Indonesia

Perbedaan Negara Kaya dan Miskin

(indonesiapositif.com)-Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam (SDA), atau alam yang kejam pada kita. Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita  kurang/tidak baik. Kita kekurangan kemauan mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi dan negara —-

 

Kehidupan diciptakan penuh harmoni, semua berjalan sesuai orbitnya, saat mengalami penyimpangan maka terjadi kerusakan di bumi. Alam Indonesia indah permai menyediakan sumber2 makanan, air, mineral dan energy untuk kehidupan. Namun kita dibingungkan kondisi negara yang belum mampu seutuhnya meraih cita2 luhur memajukan kesejahteraan, meski usia ibu pertiwi makin menua.

 

Perbedaan negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) tak tergantung umur negara itu. Contoh India, umurnya lebih dari 2000 tahun tapi mereka tetap miskin. Di sisi lain Singapura, Australia, New Zealand, umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, kini mereka bagian dari negara maju di dunia dan penduduknya tidak lagi miskin.

Ketersediaan SDA suatu negara tidak menjamin negara itu kaya atau miskin. Jepang areanya terbatas. Daratannya 80% pegunungan dan tak cukup meningkatkan pertanian dan peternakan. Tetapi kini Jepang raksasa ekonomi no. 2 di dunia. Jepang laksana negara “Industri terapung”, yang besar mengimpor bahan baku dari seluruh negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

 

Swiss tidak punya perkebunan coklat tapi negara ini pembuat coklat terbaik di dunia. Swiss kecil, hanya 11% daratannya bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu berkualitas baik (Nestle, salah satu perusahaan makanan terbesar dunia). Swiss tak punya reputasi keamanan, integritas, dan ketertiban, tapi kini bank2 di Swiss menjadi bank yang disukai di dunia.

Eksekutif2 dari negara maju berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang dan sependapat tidak ada perbedaan signifikan dalam kecerdasan. Rasa atau warna kulit bukan faktor penting. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya, jadi sumber daya yang produktif di negara2 maju / kaya di Eropa. Lalu apa perbedaannya ?

Bedanya pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan. Berdasar analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, mayoritas se-hari2 penduduknya mengikuti / mematuhi prinsip2p dasar kehidupan sebagai berikut,

1-Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
2-Kejujuran dan integritas dan 3-Bertanggung jawab
4-Hormat pada aturan dan hukum masyarakat  dan 5-Hormat pada hak orang/warga lain

6-Cinta pada pekerjaan dan 7-Berusaha keras untuk menabung dan investasi
8. Mau bekerja keras dan 9. Tepat waktu

Di negara miskin, hanya sebagian kecil yang patuh prinsip dasar kehidupan itu. Jadi, kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang SDA, atau karena alam yang kejam kepada kita. Kita terbelakang karena perilaku kita kurang/tidak baik. Kita kekurangan kemauan untuk patuh dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang memungkinkan kita pantas membangun masyarakat, ekonomi dan negara.

Sebagai masyarakat bijak, merubah pola prilaku itu hal mendasar yang harus sama2 kita ajarkan kepada lingkungan disekeliling kita, seperti mengajarkan antrian pada anak2, memberi contoh berkata santun, mengajarkan anak2 gemar berbagi, mengajarkan anak2 belajar keras dan tidak mencontek.

 

Serta hal2 kecil lain. Mengajarkan prinsip dasar kehidupan ke generasi muda dan menerapkan pada diri sendiri akan berkontribusi jangka panjang untuk perubahan bangsa. Jadi, mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal kecil dan mulailah dari sekarang. (Prasetya B Utama; sumber, Basrah Nasution; Bahan dari :   http://indonesiapositif.com/refleksi-perbedaan-negara-kaya-dan-negara-miskin/)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close