Petinggi FB kagumi Risma yang peduli perbedaan
(tribunnews.com)-SURABAYA; Hal wajar lumrah jika pemimpin negara dapat sambutan meriah saat berkunjung ke perusahaan ternama seperti Facebook. Lalu, bagaimana jika yang berkunjung itu sekelas wali kota atau bupati?
Sambutan tak kalah antusias diberikan pimpinan FB saat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi kantornya di Menlo Park, California, AS. Pengalaman menarik ini ditulis Rektor ITS Surabaya, Prof Joni Hermana, di akun FB nya, (19/2/17).
“Ada hal menarik diungkap saat Bu Risma berkunjung ke lokasi2 di AS. Salah satunya saat beliau bersama kami ke kantor FB di Menlo Park” Joni membuka paragraf pertama dalam testimoninya. Dalam kunjungan kedua ini mereka respek terhadap Risma, tak sekadar teman bisnis semata.
“Bayangkan perusahaan yang tiap detiknya bernilai jutaan dolar menerima tamu yang ‘hanya’ seorang wali kota dari negara berkembang (dikatakan ‘hanya’ karena beliau bukan berstatus sebagai tamu negara, yang biasanya diatur di agenda protokoler formal), namun suasana kekeluargaan yang hangat”.
“Bahkan ketika kami masuk ruang rapat mereka di ujung kantor markas FB yang sibuk, tampak mereka menyiapkan makanan siang dengan menu khusus, karena mereka tahu yang dilarang bagi umat Islam”. Setelah memperkenalkan diri, manajemen FB (wanita) memimpin rapat dan mulai tanya apalagi yang bisa mereka lakukan untuk membantu program Bu Risma.
Di hadapan petinggi2 FB, Risma ingin keberhasilan Surabaya membangun ekonomi berbasis partisipasi masyarakat dapat dirasakan oleh daerah lain, khususnya Indonesia bagian Timur. Risma bercerita banyak saudara2 di Indonesia Timur studi banding ke Surabaya ingin meniru yang sudah dilakukan, khususnya memberdayakan Ibu2.
Risma juga bercerita sampai berkunjung ke Papua ikut membantu Ibu2 di sana. Sampai di sini, pimpinan rapat terkejut lantas tiba2 menyela, “Lho, bukankan mereka Nasrani?” Giliran Risma heran, “Lho iya, mereka Nasrani dan mereka bangsa Indonesia. Semua punya hak sama untuk diperlakukan setara.”
“Wow, this is fascinating,” demikian komentar spontan dengan kagumnya. Rupanya, tipikal orang Barat, sudah ter-bias informasi, sehingga mengira pimpinan Muslim hanya peduli masyarakat Muslim. Dia terbelalak ketika diceritakan Risma baru dinobatkan sebagai “Mama Papua” oleh tokoh adat karena dianggap ikut membantu pemberdayaan ibu2 di sana.
Risma mengatakan kita tidak bisa pilih untuk dilahirkan dari suku mana, agama apa dan di mana lahirnya. Everything is given, sesuatu yang ditakdirkan dan kita tidak bisa lain kecuali menerimanya. Semua ketentuan Allah. Selayaknya kita saling memahami dan menghargai apa pun yang ditetapkan Allah ini ke masing2 diri kita, tinggal kita yang harus memelihara rasa kasih-sayang satu sama lain.
Allah yang menciptakan perbedaan, dan kita harus menerima yang jadi ketentuan-Nya, yaitu perbedaan. “Saya tidak bisa menghitung, berapa puluh kali saya diundang berbicara di Gereja”. “Ah, saya jadi ingin segera mengunjungi Surabaya dan juga Papua” kata si Ibu Pimpinan FB.
“Luar biasa, itu mungkin menjawab mengapa ketika kami berjalan di SF, banyak masyarakat Indonesia yang mukim atau berkunjung di sana datang ke Bu Risma saat berpapasan di jalan (heran orang Indonesia ada di mana2 ya), untuk sekedar menyapa, berjabatan tangan dan minta foto dengan beliau. Padahal hampir semua masyarakat Indonesia yang ada disana itu warga keturunan”.
Di akhir tulisannya guru besar kelahiran (18/6/1960) ini pesan. “Ketulusan memimpin dan melayani warga tanpa membedakan status itu perilaku dambaan untuk pemimpin, yang universal. Apalagi tanpa vested interest, adil, tegas dan memanusiakan masyarakatnya, ini menumbuhkan rasa cinta tanpa batas dari siapapun rakyatnya. Semua tanpa sekat, yang ada ketulusan untuk mencintai”
Baru diunggah sehari, tulisan Joni ini sudah dibagikan 138x. Netizen salut dengan Risma dan Prof Joni. Hamid Ahmad AlRasyid: Bu risma contoh konkrit orang penuh toleransi ya prof. sesuatu yang agak terkikis akhir2 ini hanya untuk sebuah kontestasi politik.
Ririen Rahmawati Triyustika: Luar biasa, inspiratif skali, semangat trus utk bu Risma dan Prof Joni Hermana, smoga negeri ini akan smakin lbh baik. Basiran Lazaidi: Luar biasa Prof. Informasi yg sangat berguna utk membangun dan mewujudkan Indonesia yg heterogen dan memperkuat kebhinnekaan.
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com; dengan judul Ketika Petinggi Facebook Kagumi Risma Peduli Soal Perbedaan, Musahadah-Wartawan Surya; Editor: Y Gustaman; Bahan dari : http://www.tribunnews.com/regional/2017/02/21/ketika-petinggi-facebook-kagumi-risma-peduli-soal-perbedaan)-FatchurR *