Sale Stock e-Commerce dulu misterius-kini dikenal
(id.techinasia.com)-Meski belum 2 tahun, namun Sale Stock, dikenal masyarakat. Ini dibuktikan posisi aplikasi mobile Sale Stock di peringkat ke-9 di Google Play untuk kategori aplikasi belanja. Mereka mengungguli aplikasi milik e-commerce besar lain seperti Alfacart; Zalora dan Berrybenka.
Sale Stock merupakan startup yang cenderung “pemalu” dengan media. Beberapa kali Tech in Asia mencoba menghubunginya dan mengajukan permintaan wawancara, namun ditolak. Meski begitu, kami tetap mencoba menghimpun sebanyaknya informasi tentang e-commerce yang cukup “misterius” ini.
5-Co Founder
Sale Stock didirikan pasangan suami istri Lingga Madu dan Ariza Novianti. Keduanya punya ide membuat Sale Stock dari pengalaman menjual barang2 bekas yang dimilikinya. Nama Sale Stock dipilih karena barang2nya yang dijual dengan harga “Sale” dengan stok yang selalu tersedia (on-stock).
Selain Lingga dan Ariza, Sale Stock juga didirikan Stanislaus Tandelilin (mantan pegawai Citibank), Ivan Samuel Heydemans (mantan Head of Marketing Lazada), dan Listiarso Wastuargo (mantan Software Engineer di Facebook).
Didukung Investor
Selama ini, Sale Stock belum pernah mengumumkan pendanaan yang diterima. Namun perusahaan modal ventura bernama Ardent Ventures menyebut Sale Stock sebagai salah satu portofolio mereka. Di Indonesia, Ardent Ventures bekerja sama dengan Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), perusahaan modal ventura milik Sinar Mas Group. Karena itu, kemungkinan SMDV juga punya saham di Sale Stock.
Ini diperkuat posisi salah satu kantor Sale Stock di Bumi Serpong Damai (BSD), juga dimiliki Sinar Mas Group. Selain di BSD, Sale Stock punya kantor2 lain di Cikokol, Bandung, Jogja, dan di Apartemen Istana Sahid, Jakarta. Tech in Asia mencoba menghubungi SMDV dan Sale Stock mengonfirmasikan hal itu.
Fokus di perangkat mobile
Untuk menggaet pengguna, Sale Stock menghadirkan produk2 berkualitas dengan harga terjangkau. “Semua barang di Sale Stock berharga kurang dari Rp300 ribu” ujar Adilla Inda Diningsih (Dila), VP Marketing Sale Stock.
Sale Stock menghadirkan pengalaman bertransaksi mudah lewat perangkat mobile. Selain punya aplikasi mobile, situs mereka didesain khusus untuk pengguna smartphone. Kini kita bisa beli barang di Sale Stock lewat fitur chat di akun resmi Sale Stock di LINE.
Saat ini Sale Stock telah punya 6.000 koleksi produk (SKU). Untuk meraih lebih banyak pengguna, Sale Stock kini pasang iklan di TV, serta berencana menghadirkan konsep kamar ganti berbasis Augmented Reality (AR) yang bernama Kamar Ganti Soraya di berbagai pusat perbelanjaan.
Hadir untuk semua Sista
Sale Stock juga punya cara unik mendekatkan diri dengan konsumen. Startup ini selalu menyebut konsumen mereka dengan panggilan “Sista,” dan menyebut diri mereka dengan panggilan “Soraya.” Soraya sendiri merupakan nama anak perempuan dari Lingga dan Ariza.
Sebagai e-commerce yang fokus di perangkat mobile, Sale Stock berhadapan dengan layanan e-commerce lain seperti Shopee, Carousell dan Lyke. Beda dengan pesaingnya, Sale Stock menyediakan produk2 mereka sendiri, dan tidak bertindak sebagai marketplace yang menyalurkan barang dari penjual ke pembeli.
Model bisnis yang dijalankan Sale Stock bukan tanpa risiko. Mereka harus bermodal besar untuk menyimpan stok barang, dan hanya ambil untung minim karena harga produk murah. Bila mereka berhasil meraih banyak pembeli, bukan tidak mustahil kalau keuntungan mereka bisa jauh lebih besar dibanding e-commerce lain. (Aditya Hadi Pratama; Bahan dari : https://id.techinasia.com/sale-stock-e-commerce-misterius-yang-kian-dikenal)-FatchurR *